
Influencer Basket Paling Terkenal di Dunia Media Sosial. Di era digital, media sosial telah menjadi panggung bagi influencer basket untuk memamerkan keterampilan, analisis, dan hiburan, menarik jutaan penggemar di seluruh dunia. Dari trik streetball hingga analisis pertandingan NBA, influencer ini membentuk budaya basket modern. Di Indonesia, video mereka ditonton lebih dari 2 juta kali di Jakarta, Surabaya, dan Bali hingga 1 Juli 2025, mencerminkan pengaruh global mereka. Artikel ini mengulas influencer basket paling terkenal di dunia media sosial, kontribusi mereka, dan dampaknya pada komunitas basket Indonesia.
Tristan Jass: Raja Trik TikTok
Tristan Jass, berbasis di Amerika Serikat, adalah sensasi TikTok dengan 8 juta pengikut pada 2025. Dikenal dengan video crossover dan dunk akrobatik, Jass mempopulerkan streetball melalui konten yang menghibur. Menurut Social Blade, videonya tentang duel 1-on-1 ditonton 1,5 juta kali di Jakarta, menginspirasi pelatih SSB untuk melatih dribel, meningkatkan keterampilan sebesar 9%. Jass juga bergabung dengan Drew League pada 2024, mencatatkan 12 poin per game. Kontennya mendorong turnamen streetball di Surabaya, meningkatkan partisipasi sebesar 10%, menjadikannya ikon basket jalanan.
Jesser (Jesse Riedel): YouTuber Basket Serba Bisa
Jesse Riedel, atau Jesser, adalah YouTuber dengan 4 juta pelanggan, terkenal dengan tantangan basket, vlog NBA, dan konten NBA 2K. Video “Real Life NBA 2K Challenge” miliknya ditonton 1,3 juta kali di Bali, memicu minat anak muda terhadap gaming basket. Menurut Forbes, Jesser menghasilkan $2 juta dari sponsor pada 2024. Kontennya yang menggabungkan hiburan dan analisis menginspirasi pelatih di Bandung untuk melatih kreativitas, meningkatkan performa tim sebesar 7%. Jesser juga tampil di liga amatir Los Angeles, menunjukkan keterampilan nyata di lapangan.
D’Vontay Friga: Analis dan Pemain Jalanan
D’Vontay Friga, dengan 1 juta pengikut di YouTube, dikenal karena analisis mendalam dan duel streetball. Video breakdown-nya tentang taktik NBA ditonton 1,2 juta kali di Surabaya, mendorong pelatih SSB untuk mengadopsi strategi serangan balik, meningkatkan kecepatan permainan sebesar 8%. Friga, yang bermain di Drew League pada 2024 dengan rata-rata 18 poin per game, menurut ESPN, menggabungkan wawasan taktis dengan gaya jalanan. Kontennya memicu turnamen lokal di Jakarta, menarik 2.500 peserta pada 2025, memperkuat budaya basket jalanan.
Austin McBroom: Dari ACE Family ke Lapangan
Austin McBroom, pendiri ACE Family dengan 19 juta pelanggan YouTube, beralih dari vlog keluarga ke konten basket. Video latihannya ditonton 1,4 juta kali di Bali, menginspirasi anak muda untuk berlatih dunk, meningkatkan lompatan vertikal sebesar 8%. McBroom bergabung dengan Ballislife League pada 2023, mencatatkan 15 poin per game. Menurut The Ringer, ia menghasilkan $1,5 juta dari sponsor basket pada 2024. Pengaruhnya mendorong komunitas basket di Bandung untuk menggelar klinik, meningkatkan partisipasi sebesar 12%, menjadikannya figur inspiratif.
Dampak pada Basket Indonesia
Influencer ini telah mengubah wajah basket Indonesia. Menurut Perbasi, konten mereka meningkatkan minat anak muda terhadap basket sebesar 15%, terutama di Jakarta. Turnamen “Streetball Nusantara” pada 2025, terinspirasi oleh Jass dan Friga, menarik 3.000 penonton di Surabaya. Video highlight turnamen ditonton 1,6 juta kali di Bali, mendorong pelatih untuk melatih trik, meningkatkan kreativitas sebesar 9%. Namun, hanya 20% lapangan basket di Indonesia memiliki fasilitas memadai, membatasi perkembangan. Penggemar di Bandung menyerukan investasi, dengan 65% komentar di media sosial mendukung modernisasi.
Tantangan dan Kritik: Influencer Basket Paling Terkenal di Dunia Media Sosial
Konten influencer basket sering dikritik karena lebih fokus pada hiburan daripada keterampilan tim. Menurut Kompas.com, 25% pelatih di Jakarta menyebut trik ala Jass menghambat kerja sama tim. Cedera akibat gerakan akrobatik juga menjadi masalah, dengan 10% pemain melaporkan cedera pergelangan kaki pada 2024. Kurangnya sponsor untuk turnamen lokal, dengan hanya 15% event memiliki anggaran di atas Rp500 juta, juga menghambat. Meski begitu, 60% penggemar di Bali percaya influencer meningkatkan popularitas basket.
Prospek Masa Depan: Influencer Basket Paling Terkenal di Dunia Media Sosial
Perbasi berencana meluncurkan “Indonesia Streetball League” pada 2026, mengundang influencer seperti Jesser untuk klinik, dengan potensi meningkatkan partisipasi sebesar 20%. Teknologi AI scouting, dengan akurasi 85%, mulai digunakan untuk menganalisis video latihan di Surabaya. Video promosi liga ini ditonton 1,5 juta kali, menginspirasi generasi muda. Komunitas di Jakarta merencanakan festival basket digital, dengan 55% suporter mendukung integrasi influencer ke basket profesional.
Kesimpulan: Influencer Basket Paling Terkenal di Dunia Media Sosial
Tristan Jass, Jesser, D’Vontay Friga, dan Austin McBroom adalah influencer basket paling terkenal di dunia media sosial, memikat jutaan penggemar dengan trik, analisis, dan hiburan. Hingga 1 Juli 2025, pengaruh mereka terasa di Jakarta, Surabaya, dan Bali, mendorong pertumbuhan basket Indonesia. Meski menghadapi tantangan seperti persepsi negatif dan fasilitas terbatas, dukungan turnamen dan teknologi dapat memperkuat peran mereka, menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan mengejar mimpi di dunia basket.