
Ace Bailey Menjadi Kandidat ROY Bersama Utah Jazz. NBA Draft 2025 membawa angin segar bagi Utah Jazz dengan memilih Ace Bailey, forward berusia 18 tahun dari Rutgers, sebagai pick kelima secara keseluruhan. Meski sempat diwarnai drama pra-draft, Bailey tampil menjanjikan di NBA Summer League 2025, menjadikannya salah satu kandidat kuat untuk NBA Rookie of the Year (ROY) 2025/2026. Dengan kemampuan mencetak poin serba bisa, energi tinggi, dan potensi defensif, Bailey diharapkan menjadi pilar masa depan Jazz, tim yang tengah membangun ulang usai rekor buruk 17-65 musim lalu. Bersaing dengan talenta seperti Cooper Flagg dan Dylan Harper, Bailey memiliki peluang besar untuk bersinar di roster Jazz yang penuh ruang bagi pemain muda. Artikel ini akan mengulas performa Bailey, alasan ia menjadi kandidat ROY, dan dampaknya bagi Jazz serta penggemar basket di Indonesia.
Performa di Summer League
Ace Bailey memulai perjalanan profesionalnya di Salt Lake City Summer League, di mana ia hanya tampil dalam dua laga sebelum diistirahatkan untuk menjaga kebugaran menjelang musim reguler. Dalam debutnya melawan Philadelphia 76ers, Bailey mencatatkan 8 poin dengan 3 dari 13 tembakan, 7 rebound, 1 assist, 1 steal, dan 1 blok dalam kemenangan 93-89. Meski akurasi tembakannya buruk, ia menunjukkan kemampuan defensif dengan rebound krusial di detik-detik akhir. Di laga kedua melawan Memphis Grizzlies, Bailey bangkit dengan 18 poin, 7 rebound, 3 assist, dan akurasi 7 dari 14 tembakan, termasuk 3 dari 5 tripoin, tanpa turnover dalam 34 menit. Performa ini menunjukkan adaptasi cepat dan potensi sebagai scorer serba bisa, yang membuat penggemar Jazz optimistis. Pelatih Will Hardy memuji energinya, sementara asisten pelatih Scott Morrison menegaskan bahwa fokusnya pada fundamental seperti spacing dan ball pressure akan menjadi fondasi kesuksesannya.
Alasan sebagai Kandidat ROY
Bailey memiliki beberapa faktor yang mendukungnya sebagai kandidat kuat ROY. Pertama, dengan tinggi 6 kaki 9 inci dan wingspan panjang, ia adalah prototipe small forward modern yang mampu mencetak poin dari berbagai posisi. Di Rutgers, ia mencatatkan rata-rata 17,6 poin, 7,2 rebound, dan 1,3 assist dengan akurasi 34,6% dari jarak tiga poin, menunjukkan kemampuan menyerang tiga level. Kedua, situasi Jazz yang sedang rebuild memberikan Bailey menit bermain melimpah, terutama setelah kepergian Collin Sexton dan Jordan Clarkson. Dengan De’Aaron Fox sebagai playmaker utama, Bailey dapat fokus sebagai scorer dan rebounder, peran yang ideal untuk mengumpulkan statistik impresif. Ketiga, kemampuan defensifnya, seperti blok dan steal di Summer League, menambah dimensi two-way yang dihargai dalam pemilihan ROY. Meski bersaing dengan Flagg (Mavericks) dan Harper (Spurs), peluang Bailey terbuka lebar karena ia tidak harus berbagi peran utama seperti Flagg dengan veteran Mavericks.
Tantangan dan Dukungan Tim: Ace Bailey Menjadi Kandidat ROY Bersama Utah Jazz
Tantangan terbesar Bailey adalah meningkatkan efisiensi tembakan dan kemampuan playmaking. Di Rutgers, ia hanya mencatatkan 1,3 assist per laga dengan 2 turnover, menunjukkan kecenderungan mengambil tembakan sulit ketimbang menciptakan peluang untuk rekan setim. Namun, Jazz memiliki pelatih berpengalaman seperti Will Hardy, yang baru memperpanjang kontrak jangka panjang, untuk membantu Bailey memperbaiki pengambilan keputusan. Rekan setim seperti Kyle Filipowski dan Brice Sensabaugh, yang juga tampil solid di Summer League, memberikan dukungan di frontcourt, sementara Fox dan Walter Clayton Jr. membantu membuka ruang untuk tembakan Bailey. Sesi latihan intensif di Salt Lake City, yang berfokus pada kecepatan dan tekanan bola, juga membantu Bailey beradaptasi dengan intensitas NBA. Dengan hanya 18 tahun, ruang berkembangnya masih sangat besar, terutama dalam membaca permainan dan memperkuat fisik untuk menghadapi lawan yang lebih berpengalaman.
Dampak bagi Jazz dan Indonesia: Ace Bailey Menjadi Kandidat ROY Bersama Utah Jazz
Keberhasilan Bailey akan krusial bagi Jazz, yang ingin mengakhiri paceklik playoff sejak 2019. Sebagai tim dengan rekor terburuk musim lalu, Jazz membutuhkan bintang baru setelah kepergian Donovan Mitchell dan Rudy Gobert. Bailey, dengan potensi All-NBA, diharapkan menjadi wajah baru franchise, didukung oleh kultur pembinaan muda yang kuat di bawah Danny Ainge. Di Indonesia, di mana basket semakin populer berkat DBL dan pemain seperti Marques Bolden, performa Bailey di Summer League, yang disiarkan melalui platform streaming, menginspirasi penggemar muda. Perjuangannya mengatasi drama pra-draft, termasuk keengganan awal untuk bergabung dengan Jazz, menjadi pelajaran tentang kerja keras dan adaptasi. Dengan antusiasme penggemar Jazz yang menyambutnya hangat, Bailey memiliki kesempatan membangun legacy di Utah.
Penutup: Ace Bailey Menjadi Kandidat ROY Bersama Utah Jazz
Ace Bailey, dengan debut menjanjikan di Summer League 2025, menegaskan dirinya sebagai kandidat kuat NBA Rookie of the Year bersama Utah Jazz. Kemampuan mencetak poin, energi defensif, dan situasi tim yang mendukung memberikan fondasi kuat untuk musim rookie-nya. Meski menghadapi tantangan dalam efisiensi dan playmaking, bimbingan pelatih dan dukungan rekan setim menempatkannya di jalur yang tepat. Bagi penggemar basket Indonesia, Bailey adalah inspirasi untuk mengejar mimpi di panggung global. Mari kita nantikan kiprahnya di musim reguler NBA 2025/2026, dengan harapan ia membawa Jazz kembali ke papan atas dan mengukir sejarah sebagai bintang baru NBA