Mitchell Robinson Diragukan Dengan Masa Depan Bersama Knicks. Mitchell Robinson, center tangguh New York Knicks, menjadi pusat perhatian karena ketidakpastian masa depannya bersama tim. Sebagai pemain terlama di skuad Knicks, Robinson telah menunjukkan bakat luar biasa sebagai rim protector dan rebounder. Namun, cedera berulang dan situasi finansial tim memicu spekulasi tentang apakah ia akan tetap bertahan di Madison Square Garden. Dengan kontraknya yang akan berakhir pada 2026, diskusi mengenai potensi perpanjangan kontrak atau perdagangan semakin memanas. Artikel ini akan membahas profil Robinson, alasan di balik keraguan masa depannya, dan bagaimana ia menanggapi situasi ini. BERITA BOLA
Siapa Itu Mitchell Robinson
Mitchell Robinson III, lahir pada 1 April 1998 di Pensacola, Florida, adalah center berusia 27 tahun yang telah menjadi bagian integral dari New York Knicks sejak direkrut pada putaran kedua (pick ke-36) NBA Draft 2018. Dengan tinggi 7 kaki dan berat 240 pon, Robinson dikenal karena kemampuan atletisnya, terutama dalam memblokir tembakan dan mengamankan rebound. Ia memulai karier basketnya relatif terlambat, baru bermain secara serius sejak kelas delapan setelah mengalami pertumbuhan tinggi drastis dari 6 kaki 2 inci menjadi 7 kaki. Meski memilih untuk tidak bermain di NCAA dan fokus berlatih mandiri sebelum draft, Robinson dengan cepat membuktikan diri di NBA. Pada musim rookie-nya, ia mencatatkan rekor Knicks untuk blok terbanyak oleh seorang pemula dengan sembilan blok dalam satu pertandingan melawan Orlando Magic. Pada 2019-20, ia memecahkan rekor Wilt Chamberlain untuk persentase tembakan tertinggi dalam satu musim NBA (74,2%). Selama tujuh musim bersama Knicks, Robinson telah mencatatkan rata-rata 8,0 poin, 7,9 rebound, dan 1,9 blok per pertandingan, menjadikannya salah satu big man paling efektif di liga.
Kenapa Masa Depannya Bersama Knicks Bisa Diragukan
Ketidakpastian masa depan Robinson dengan Knicks dipicu oleh beberapa faktor utama. Pertama, riwayat cederanya menjadi kekhawatiran besar. Pada musim 2023-24, ia hanya bermain dalam 31 pertandingan karena operasi pergelangan kaki, dan pada 2024-25, ia absen di awal musim akibat cedera kaki yang membutuhkan pembedahan. Dalam dua musim terakhir, ia hanya tampil dalam 48 pertandingan, membuat tim ragu akan keandalannya. Kedua, situasi finansial Knicks menambah tekanan. Dengan perpanjangan kontrak besar untuk Mikal Bridges ($150 juta selama empat tahun) dan gaji besar untuk Jalen Brunson, Karl-Anthony Towns, dan OG Anunoby, Knicks berada di ambang batas kedua apron salary cap, hanya $3 juta di bawahnya. Robinson, yang memiliki gaji $12,9 juta untuk musim 2025-26, menjadi kandidat perdagangan potensial untuk menciptakan ruang gaji atau mendapatkan aset seperti draft pick. Ketiga, kedalaman roster di posisi center juga memengaruhi. Dengan kehadiran Towns dan pemain seperti Precious Achiuwa serta Jericho Sims, Knicks mungkin mempertimbangkan opsi yang lebih hemat biaya atau andal. Rumor perdagangan pun mencuat, dengan spekulasi bahwa Robinson bisa dikirim ke tim seperti Detroit Pistons atau Charlotte Hornets untuk pemain muda atau draft pick. Meski performanya di playoff 2024 menunjukkan nilai besar—dengan rata-rata 5,7 poin, 7,5 rebound, dan 1,5 blok—kesehatan dan finansial menjadi penghalang utama.
Tanggapan Mitchell Robinson Atas Hal Ini
Robinson menunjukkan sikap profesional dalam menghadapi spekulasi tentang masa depannya. Dalam wawancara sebelum musim 2024-25, ia menyatakan fokusnya adalah pemulihan penuh dari cedera kaki, dengan target kembali bermain pada Desember 2025 atau Januari 2026. Ia menegaskan komitmennya untuk memberikan yang terbaik bagi Knicks, dengan mengatakan bahwa ia ingin terus menjadi “ancaman di rim” dan membantu tim mencapai playoff. Robinson juga mengakui tekanan finansial tim, tetapi ia lebih memilih untuk tidak terlalu memikirkan rumor perdagangan, seraya menyerahkan keputusan kepada manajemen. Di media sosial, ia kerap membagikan pembaruan tentang proses rehabilitasinya, menunjukkan semangat untuk kembali ke performa puncak. Meski ada spekulasi tentang perpanjangan kontrak senilai hingga $90 juta selama empat tahun, Robinson tampak realistis, menyadari bahwa kesehatan dan performanya musim ini akan menentukan nilai pasarnya. Ia juga berbicara tentang keinginannya untuk tetap di New York, tempat ia merasa telah menemukan rumah setelah tujuh musim bersama Knicks.
Kesimpulan: Mitchell Robinson Diragukan Dengan Masa Depan Bersama Knicks
Masa depan Mitchell Robinson bersama New York Knicks berada di persimpangan jalan. Sebagai center dengan kemampuan defensif dan rebounding yang luar biasa, ia telah membuktikan nilai dirinya, terutama di babak playoff. Namun, cedera berulang dan kendala finansial Knicks membuat statusnya di tim menjadi tanda tanya besar. Dengan kontraknya yang akan habis pada 2026, musim ini menjadi penentu apakah ia akan mendapatkan perpanjangan kontrak atau justru diperdagangkan. Tanggapan Robinson yang fokus pada pemulihan dan kontribusi menunjukkan mentalitas profesional, tetapi keputusan akhir ada di tangan manajemen Knicks. Apapun hasilnya, Robinson tetap menjadi salah satu talenta unik di NBA, dan langkah selanjutnya dalam kariernya akan sangat menarik untuk diikuti.