Alasan JJ Redick Jarang Mainkan Jarred Vanderbilt. Pada 3 Desember 2025, Los Angeles Lakers kembali menjadi sorotan setelah kekalahan telak 108-125 dari Phoenix Suns, yang hentikan streak kemenangan tujuh laga. Di tengah kekalahan itu, misteri di rotasi pelatih JJ Redick makin tebal: Jarred Vanderbilt, forward tangguh berusia 26 tahun, absen untuk keenam kalinya berturut-turut sebagai DNP-Coach’s Decision. Vanderbilt, yang main di 14 laga awal musim dengan rata-rata 4.6 poin, 5.6 rebound, dan 1.0 steal dalam 18.4 menit, kini jadi “korban tak bersalah” dari lineup sukses tim. Redick, mantan pemain NBA yang kini pelatih rookie, jelaskan alasan di konferensi pers pra-laga: rotasi penuh pasca-kembalinya LeBron James dari cedera sciatica, plus penyesuaian lineup yang ditinggalkan karena cedera awal musim. Ini bukan hukuman, tapi strategi jangka panjang yang bikin fans bertanya-tanya—apakah Vanderbilt kembali segera, atau ia terjebak di bangku cadangan? INFO SLOT
Rotasi Penuh: Kedalaman Skuad yang Jadi Pedang Bermata Dua: Alasan JJ Redick Jarang Mainkan Jarred Vanderbilt
Redick tegas bilang keputusan ini lahir dari skuad yang kini sehat total setelah James kembali. “Kami punya kedalaman sekarang, dan harus bagi menit dengan bijak,” katanya, soroti bagaimana kembalinya James ubah dinamika. Sebelumnya, saat James absen 14 laga awal musim karena sciatica, Vanderbilt jadi andalan di forward—main setiap laga, isi peran defensif dengan 1.0 steal per pertandingan. Tapi pasca-James fit, Dorian Finney-Smith kembali dari absen singkat, geser Vanderbilt ke luar rotasi utama.
Di laga Suns, Finney-Smith main 28 menit dengan 12 poin dan 7 rebound, isi slot Vanderbilt tanpa masalah. Redick bilang ini bukan permanen: “Kami lihat semuanya, termasuk lineup yang dulu dipakai saat cedera.” Streak tujuh kemenangan sebelumnya jalan mulus dengan lineup itu, jadi Redick tak mau ubah yang lagi works—meski kekalahan Suns ingatkan bahwa kedalaman bisa jadi beban jika tak dikelola tepat. Vanderbilt disebut “great teammate” yang tetap pro, ikut stay-ready drills minggu lalu dengan semangat tinggi.
Penyesuaian Lineup: Korban dari Era Cedera Awal Musim: Alasan JJ Redick Jarang Mainkan Jarred Vanderbilt
Alasan kedua, menurut Redick, adalah penyesuaian lineup yang ditinggalkan pasca-cedera massal awal musim. “Ada kombinasi lineup saat kami cedera yang harus kami tinggalkan, dan Jarred tertangkap sebagai innocent bystander,” ujarnya, tunjukkan empati. Vanderbilt, yang nikmati offseason sehat pertama setelah operasi kaki musim panas, debut akhir Oktober dan langsung kontribusi: 70 persen menang duel udara, bantu pertahanan Lakers yang kebobolan rata 110 poin per laga.
Tapi saat James, Anthony Davis, dan lainnya pulih, Redick prioritaskan chemistry yang terbukti—seperti Finney-Smith di sisi Davis untuk switch defensif. Ini mirip kasus Maxi Kleber yang dapat menit lebih karena ofensif, meski Vanderbilt unggul di pertahanan. Redick akui situasi ini tak menyenangkan: “Bukan fun buat pelatih atau pemain.” Di enam laga absen Vanderbilt, Lakers kalah empat, dengan xG ciptakan turun 0.3 per laga—tanda dampaknya terasa, terutama di rebound ofensif yang Vanderbilt kuasai.
Kekurangan Ofensif: Kelemahan yang Tak Bisa Diabaikan
Meski tak disebut langsung Redick, knock klasik Vanderbilt—kekurangan ofensif—jadi faktor tersirat. Musim ini, ia shooting 44 persen secara keseluruhan, tapi cuma 4.6 poin rata-rata, dengan minim ancaman jarak jauh. Di era Redick yang suka spacing floor, ini bikin ia kurang fleksibel dibanding Finney-Smith yang bisa tembak tiga poin 36 persen. Kekalahan Suns, dengan 21 turnover Lakers, soroti kebutuhan pemain serba bisa; Vanderbilt kuat bertahan (1.7 assist dan 1.0 steal), tapi ofensifnya tak cukup kompensasi saat tim butuh poin cepat.
Redick pernah puji Vanderbilt sebagai “best defender” tim, tapi di rotasi sekarang, prioritas bergeser ke keseimbangan. Ini strategi rookie coach yang belajar dari musim lalu: jaga momentum saat menang, meski berarti bench pemain potensial seperti Vanderbilt yang kontrak hingga 2027-28. Fans simpati pada usia 26 tahunnya—ia bisa trade bait, tapi Redick bilang ia tetap aset jangka panjang.
Kesimpulan
Alasan JJ Redick jarang mainkan Jarred Vanderbilt—rotasi penuh pasca-James kembali, penyesuaian lineup cedera, dan kelemahan ofensif—jadi dilema taktis di musim kompetitif. Dengan keenam absen berturut, ini uji kesabaran Vanderbilt yang disebut pro oleh Redick, tapi juga soroti kedalaman Lakers yang kadang jadi beban. Hingga Desember 2025, dengan jadwal padat lawan Raptors dan Clippers, Redick punya waktu evaluasi—mungkin Vanderbilt kembali akhir minggu untuk isi kekosongan defensif. Di usia 26, ia punya masa depan cerah; istirahat ini investasi, bukan akhir. Lakers butuh keseimbangan, dan Vanderbilt bisa jadi kunci bangkit dari kekalahan Suns yang menyakitkan.