Jayson Tidak Kecewa Usai Gagal Dapatkan Finals MVP. Jayson Tatum kembali jadi pusat perhatian di NBA saat Boston Celtics raih kemenangan impresif 112-98 atas Milwaukee Bucks pada Jumat malam, 5 Desember 2025, di Fiserv Forum. Forward berusia 27 tahun itu cetak 32 poin, delapan rebound, dan lima assist—performa solid yang lanjutkan tren panasnya musim ini. Tapi di luar lapangan, wawancara pasca-laga dengan ESPN ungkap sisi emosionalnya soal kegagalan raih Finals MVP 2024, yang jatuh ke tangan rekan setim Jaylen Brown saat Celtics hajar Dallas Mavericks 4-1. Tatum bilang ia tak kecewa sama sekali, justru anggap itu motivasi tambah gelar. “Saya excited banget kita juara, tak ada dendam,” katanya santai. Dengan rekor 18-6, Celtics kedua di Timur, momen refleksi ini datang tepat saat tim incar back-to-back, meski absen Kristaps Porzingis karena cedera pergelangan kaki. INFO CASINO
Refleksi Tatum soal Finals MVP 2024: Jayson Tidak Kecewa Usai Gagal Dapatkan Finals MVP
Tatum tak sembunyikan perasaannya saat ditanya soal MVP yang lewat tahun lalu. “Jujur, saat itu saya cuma mikir ‘oh, belum waktunya saya’. Tapi saya tahu bakal dapat, jadi artinya harus juara lagi,” ujarnya dengan percaya diri di sideline pasca-laga Bucks. Ia akui sempat kaget, tapi kegembiraan juara lebih besar—ia rata-rata 29 poin, delapan rebound, enam assist di Finals, tapi Brown unggul di defensif dan clutch moments. Wawancara ini lanjutan dari podcast The Morris’ akhir pekan lalu, di mana Tatum cerita hubungan erat dengan Brown: “Kita saling butuh, tak ada iri.” Ini tunjukkan mental matangnya; di usia 27, ia fokus legacy tim, bukan individual award, meski narasi media sering soroti “snub” karena stats-nya dominan. Celtics juara ke-18 itu jadi trofi pertamanya, dan Tatum bilang itu lebih berharga dari MVP.
Hubungan Tatum-Brown yang Solid: Jayson Tidak Kecewa Usai Gagal Dapatkan Finals MVP
Duo Tatum-Brown jadi pondasi sukses Celtics sejak draft 2017 dan 2016—keduanya pick ketiga, tumbuh bareng di Boston. Tatum puji Brown sebagai “partner sempurna”: “Kita masuk liga muda, saling dorong. Tanpa dia, tak ada banner 18.” Di Finals 2024, Brown catat 20 poin rata-rata, tapi Tatum akui peran defensifnya lawan Luka Doncic krusial—ia sering ambil tugas matchup sulit. Tak ada gesekan; saat Brown angkat trofi MVP, Tatum peluk erat, bilang “deserve it, bro”. Musim ini, meski Porzingis absen, duo ini cetak 55 poin kolektif lawan Bucks—Brown tambah 25 poin delapan rebound. Pelatih Joe Mazzulla sebut: “Mereka saling lengkapi, tak ada ego.” Ini kontras narasi lama soal “siapa bintang utama”, yang Tatum anggap tak relevan—fokusnya playoff, di mana Celtics lolos East dengan agregat 16-5.
Motivasi Juara Lagi untuk Raih MVP
Tatum yakin MVP bakal datang, tapi syaratnya jelas: gelar kedua. “Larry Bird tak menang MVP setiap finals, Isiah Thomas juga cuma satu, Steph Curry empat ring tapi MVP sekali—saya bakal dapat, tinggal waktu,” katanya, sebut contoh legenda untuk redakan tekanan. Ia ingatkan diri: “Yang penting kita juara, sisanya bonus.” Musim ini, rata-rata 28 poin, 9 rebound, 5 assist dari 24 laga, dengan shooting 48 persen—tertinggi karir. Cedera Porzingis paksa ia tambah beban interior, tapi Tatum adaptasi cepat: blok tiga per laga, termasuk dua krusial lawan Bucks. Mazzulla rencanakan rotasi lebih banyak ke bench seperti Derrick White untuk jaga stamina, tapi Tatum bilang: “Saya siap main 40 menit kalau perlu.” Target back-to-back langka sejak Warriors 2018, dan MVP jadi “hadiah” otomatis—ia prediksi lolos East lagi dengan dominasi reguler.
Dampak ke Dinamika Celtics Musim Ini
Kegagalan MVP tak ganggu chemistry Celtics, malah jadi bahan bakar. Tanpa Porzingis, tim andalkan small ball: Tatum geser ke power forward, Brown handle wing, dan Al Horford isi center. Lawan Bucks, mereka kuasai rebound 48-40 meski tanpa big man, cetak 22 poin fast break. Fans apresiasi sikap Tatum—tagar #TatumTime ramai di media sosial, dukung narasinya soal “juara dulu”. Ini juga redakan rumor trade Brown pasca-MVP, yang sempat panas Juni lalu. Mazzulla puji: “Jayson leader sejati, ia dorong tim maju.” Dengan rekor 18-6, Celtics selisih dua poin dari pemimpin Milwaukee, dan Tatum yakin run playoff lebih kuat—ia catat triple-double playoff terakhir, tunjukkan clutch gene. Cedera musim ini minim, tapi Tatum tekankan istirahat: “Belajar dari 2024, jaga badan untuk Juni.”
Kesimpulan
Jayson Tatum tunjukkan kedewasaan luar biasa soal kegagalan raih Finals MVP 2024, di mana sikap tak kecewa justru jadi motivasi incar gelar kedua bareng Jaylen Brown. Dengan performa 32 poin lawan Bucks dan hubungan duo yang solid, Celtics siap dominasi Timur lagi—rekord 18-6 janjikan back-to-back langka. Tatum benar: MVP tinggal waktu, asal juara dulu. Di 27 tahun, ia bukan lagi “next up”, tapi sekarang—fokus legacy tim bikin ia legenda Boston. Penggemar Celtics punya alasan senyum: musim ini penuh potensi, dan Tatum siap angkat banner 19.