Anthony Davis Akan Tanggung Jawab Atas Kekalahan Dallas. NBA musim 2025-2026 kembali diramaikan oleh drama di Dallas Mavericks, yang baru saja menelan kekalahan telak 132-111 dari Oklahoma City Thunder di Paycom Center pada Jumat malam, 5 Desember. Anthony Davis, bintang Mavericks berusia 32 tahun, jadi sorotan utama setelah tampil buruk: cuma dua poin dari 1-dari-9 tembakan dalam 24 menit, plus cedera lutut yang bikin ia keluar di kuarter ketiga. Pasca-laga, Davis tak segan tanggung jawab atas kekalahan ini, sebut performanya sebagai faktor utama kegagalan tim. Mavericks, yang sempat bangkit dari start 5-14 berkat kembalinya Davis dari absen 14 laga, kini turun ke rekor 8-15 di Barat. Pelatih Jason Kidd akui tekanan, tapi Davis tekankan: “Kami harus flush ini dan move on.” Insiden ini tambah rumit situasi skuad yang pincang akibat cedera, jelang laga back-to-back lawan Houston Rockets Minggu nanti. INFO SLOT
Performa Buruk Davis di Laga Thunder: Anthony Davis Akan Tanggung Jawab Atas Kekalahan Dallas
Anthony Davis tampil jauh dari ekspektasi lawan Thunder, juara bertahan dengan rekor 22-1. Ia start lambat: nol poin di kuarter pertama, cuma satu rebound dan satu assist. Di babak kedua, situasi memburuk—ia kesulitan lawan pertahanan switch-everything Thunder, yang batasi ia ke satu tembakan sukses dari sembilan upaya. Kuarter ketiga jadi klimaks: Davis alami knee-to-knee collision dengan Jaylin Williams, bikin ia rebah dan pegang lutut kiri, yang langsung dibalut tebal oleh staf medis. Ia kembali sebentar di awal kuarter keempat, tapi duduk sepanjang sisa laga saat Mavericks tertinggal 30 poin. Total, Davis catat 2 poin, 4 rebound, 2 assist—performa terburuk karirnya di laga reguler sejak 2012. Thunder manfaatkan ini: Shai Gilgeous-Alexander cetak 33 poin, sementara Luka Doncic dari Mavericks cuma tambah 22 poin dari 18 tembakan, tak cukup selamatkan tim.
Tanggung Jawab Davis Pasca-Kekalahan: Anthony Davis Akan Tanggung Jawab Atas Kekalahan Dallas
Langsung setelah peluit akhir, Davis angkat bicara di ruang ganti dan konferensi pers. “Ini tanggung jawab saya. Saya harus lebih baik—scoring, rebound, defense. Kami bergantung saya untuk angkat tim, dan malam ini saya gagal,” katanya tegas, tolak salahkan cedera atau rotasi. Ia sebut lututnya “fine” setelah pemeriksaan, tapi akui performa buruknya bikin Mavericks kehilangan ritme di paint, di mana Thunder kuasai rebound 52-38. Davis, yang kembali dari calf strain 14 laga absen pada akhir November, tambah: “Kami harus flush ini. Fokus laga berikutnya, bukan dwell.” Pernyataan ini sejalan dengan mindsetnya sejak pindah ke Dallas offseason lalu—ia selalu ambil beban sebagai co-star Doncic. Rookie Ryan Nembhard bahkan sindir strategi tim: “Kami terlalu fokus kasih bola ke AD, harus lebih seimbang.” Davis setuju, sebut itu pelajaran untuk rotasi lebih baik.
Dampak Cedera dan Strategi Mavericks
Cedera lutut Davis tambah panjang daftar masalah Mavericks. Ia main tiga laga berturut-turut usai kembalinya—termasuk 12 poin lawan Lakers—tapi absen di back-to-back sebelumnya untuk manajemen cedera. Kidd umumkan Davis bakal main Minggu lawan Rockets, tapi dengan minutes restriction 24-27 menit. Tanpa P.J. Washington dan Daniel Gafford yang cedera, Davis jadi tulang punggung paint, tapi performa buruk ini ingatkan kerapuhan: Mavericks kalah enam dari tujuh laga terakhir, termasuk NBA Cup. Strategi Kidd fokus transisi cepat dan isolasi Doncic-Davis, tapi Thunder batasi itu dengan pressing tinggi. Davis akui: “Saya harus adaptasi lebih cepat lawan pertahanan seperti itu.” Tim ini rencanakan latihan khusus Sabtu untuk benahi paint protection, dengan harapan Davis pulih penuh untuk hindari skid lebih dalam.
Kesimpulan
Anthony Davis tanggung jawab atas kekalahan Mavericks dari Thunder jadi momen akuntabilitas yang langka di NBA, di mana bintang jarang salahkan diri sendiri. Dari dua poin memalukan hingga cedera lutut yang bikin was-was, malam Jumat ini jadi pengingat tekanan di skuad yang haus playoff. Tapi Davis, dengan mental “flush and move on,” beri harapan: ia siap rebound di laga Rockets, di mana lututnya dikonfirmasi aman. Bagi Mavericks, yang start buruk tapi bangkit sementara berkat Davis, ini ujian ketangguhan—adaptasi strategi dan kedalaman skuad kunci hindari zona lotre. Di Barat kompetitif, tanggung jawab seperti ini bisa jadi katalisator bangkit, bukan akhir. Fans Dallas berharap Davis kembali jadi monster, dan tim ini temukan ritme sebelum terlambat.