
Anthony Edwards Jalani Latihan Demi Menjadi Pemain Terbaik. Pagi ini, 16 Oktober 2025, Anthony Edwards kembali jadi sorotan utama di dunia basket Amerika saat ia bagikan cerita persiapan intensifnya untuk musim 2025-2026. Di training camp Minnesota Timberwolves, Edwards, bintang berusia 24 tahun, bilang langsung ke pelatih dan rekan tim: “Pegang saya akuntabel—saya mau jadi yang terbaik.” Ini datang setelah musim lalu di mana ia pimpin Wolves ke final Wilayah Barat, tapi kalah dari Thunder dalam lima game. Dengan target ambisius MVP dan gelar juara, Edwards habiskan offseason untuk latihan individual dan analisis film yang bikin ia lebih lengkap. Di tengah euforia pra-musim, ceritanya ini jadi inspirasi bagi tim yang lagi bangun ulang skuad untuk rebut posisi satu atau dua di Barat. REVIEW FILM
Pencapaian Musim Lalu dan Motivasi Baru: Anthony Edwards Jalani Latihan Demi Menjadi Pemain Terbaik
Anthony Edwards sudah buktiin diri sebagai guard serang elite sejak debut 2020. Musim 2024-2025, ia catat rata-rata 28 poin, enam rebound, dan lima assist per laga, bantu Wolves raih 55 kemenangan dan lolos playoff. Di final Wilayah Barat, ia cetak 35 poin di game empat, hampir balikkan seri, tapi kekalahan itu jadi bahan bakar. ESPN rank ia sebagai pemain keenam terbaik menjelang musim ini, tapi Edwards tak puas—ia lihat ruang besar untuk naik, terutama di konsistensi dan pertahanan.
Motivasi barunya lahir dari kekalahan itu. Edwards bilang, “Kami dekat banget tahun lalu, tapi saya tahu saya bisa lebih baik untuk bawa tim juara.” Ia tolak liburan panjang, pilih fokus ke pengembangan skill. Ini beda dengan musim sebelumnya di mana ia lebih bergantung insting—kini, ia tekankan disiplin, mirip bagaimana bintang lain seperti Shai Gilgeous-Alexander tingkatkan diri. Dengan kontrak extension senilai 260 juta dolar, tekanan naik, tapi Edwards anggap itu dorongan untuk buktiin ia layak jadi face of franchise Wolves.
Regimen Latihan Offseason yang Intensif: Anthony Edwards Jalani Latihan Demi Menjadi Pemain Terbaik
Offseason Edwards penuh rutinitas ketat yang ia sebut “boring tapi efektif.” Mulai Juni, ia habiskan waktu di gym pribadi di Atlanta, fokus latihan individu tiga jam sehari, enam hari seminggu. Programnya campur penguatan inti untuk tingkatkan lompatan vertikal—ia tambah 10 cm sejak musim lalu—dan drill dribel untuk kurangi turnover dari 3,5 per laga jadi di bawah 2,5. Ia juga tambah sesi yoga dan pilates untuk fleksibilitas, hindari cedera seperti bahu yang sempat ganggu playoff.
Selain fisik, Edwards tekankan film study. Ia tonton ulang 20 laga musim lalu, analisis kesalahan seperti pick-and-roll defense yang lemah. Ia kolaborasi dengan pelatih pribadi untuk simulasi skenario, termasuk latihan satu lawan satu melawan atlet profesional untuk asah pertahanan. Di training camp awal Oktober, ia langsung tunjukkan hasil: di scrimmage internal, ia catat 18 poin tanpa turnover, plus tiga steal. Pelatih Wolves bilang, “Ant lagi di level lain—ia datang siap pimpin.” Regimen ini tak cuma buat skor, tapi juga leadership: ia ajak rekan muda seperti Rob Dillingham ikut sesi, bangun chemistry tim.
Target Ambisius dan Dampak ke Timberwolves
Edwards tak sembunyikan goalnya: MVP dan championship. “Itu tujuan saya musim ini—saya mau bawa Wolves ke seed satu Barat dan rebut gelar,” katanya di sound bite training camp 1 Oktober. Untuk capai itu, ia target tingkatkan efisiensi tembakan tiga poin dari 36 persen jadi 40, plus rebound defensif untuk bantu pertahanan tim yang ranking tiga musim lalu. Dengan tambahan pemain seperti Julius Randle via trade, Edwards lihat peluang besar: ia bisa duet pick-and-roll mematikan dengan Randle, ciptakan spacing untuk tembakan jarak jauh.
Dampaknya langsung terasa di pra-musim. Di laga lawan Lakers 10 Oktober, ia cetak 22 poin dan enam assist, bantu Wolves menang 112-105. Ini beri tim momentum, terutama setelah kalah di final Barat tahun lalu. Edwards juga jadi role model: ia dorong akuntabilitas, seperti tantang Naz Reid untuk tingkatkan shooting. Di level liga, rival seperti Thunder dan Nuggets was-was—Edwards ranking enam ESPN, tapi potensinya bisa naik ke top tiga jika konsisten. Target ini realistis: Wolves punya depth bagus di bench, dan dengan Edwards sebagai alpha, mereka siap saingi raksasa Barat.
Kesimpulan
Anthony Edwards jalani latihan mati-matian untuk jadi pemain terbaik, dari offseason intensif hingga target MVP yang tegas. Dari pencapaian musim lalu hingga regimen disiplinnya, ia tunjukkan komitmen total untuk angkat Timberwolves ke level juara. Dengan dampak langsung ke tim dan chemistry baru, musim 2025-2026 bisa jadi miliknya—asal ia jaga konsistensi dan hindari cedera. Bagi Wolves dan NBA, Edwards wakili generasi baru yang haus greatness. Yang pasti, perjuangannya ini inspirasi: kerja keras selalu bayar, dan ia siap buktiin di lapangan.