
De’Aaron Fox Sebutkan Draymond Green Pemain Banyak Ngeluh. De’Aaron Fox, bintang San Antonio Spurs, baru saja menghebohkan dunia NBA dengan pernyataannya yang blak-blakan tentang Draymond Green, forward Golden State Warriors. Dalam wawancara di acara FanDuel TV Run It Back pada 2 September 2025, Fox menyebut Green sebagai salah satu pemain paling banyak mengeluh di liga. Komentar ini memicu diskusi di kalangan penggemar, terutama karena rivalitas panjang antara kedua pemain ini sejak Fox masih membela Sacramento Kings. Siapa sebenarnya De’Aaron Fox, mengapa ia menyinggung Green, dan apakah pernyataannya itu benar? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA BOLA
Siapa Itu De’Aaron Fox
De’Aaron Fox, lahir pada 20 Desember 1997 di New Orleans, Louisiana, adalah point guard berbakat yang dikenal karena kecepatan dan kemampuan mencetak poin. Dipilih sebagai pick kelima di NBA Draft 2017 oleh Sacramento Kings, Fox menghabiskan tujuh musim bersama Kings, memimpin tim meraih playoff pertama sejak 2006 pada 2023. Pada Februari 2025, ia pindah ke San Antonio Spurs melalui pertukaran besar dan menandatangani kontrak maksimal empat tahun senilai $229 juta pada Agustus 2025. Musim lalu, Fox mencatatkan rata-rata 23,5 poin, 6,3 assist, dan 4,8 rebound dalam 62 pertandingan, menjadikannya salah satu guard elite di NBA. Ia juga meraih penghargaan Clutch Player of the Year 2023 dan menjadi All-Star pada tahun yang sama. Di luar lapangan, Fox dikenal sebagai pemain yang rendah hati namun tak takut berbicara jujur, seperti yang terlihat dari komentarnya tentang Green.
Mengapa Ia Sebut Draymond Green Banyak Ngeluh
Dalam wawancara di Run It Back, Fox ditanya oleh mantan pemain NBA Lou Williams tentang siapa pemain paling banyak mengeluh di liga. Tanpa ragu, Fox menunjuk Draymond Green, mengatakan, “Draymond bakal nyelonong kamu, terus ngeliat ke wasit kayak, ‘Apaan sih yang salah?’” Ia juga menyebut Luka Doncic sebagai salah satu yang sering protes, tapi menekankan bahwa Green adalah yang terdepan. Komentar ini berakar dari pengalaman Fox berhadapan dengan Green, terutama saat playoff 2023 antara Kings dan Warriors, di mana Green mendapat sorotan karena tindakan agresifnya, termasuk menginjak Domantas Sabonis dan menerima suspensi. Fox, yang saat itu menjadi pemimpin Kings, juga terlibat adu mulut dengan Green, yang berujung pada technical foul untuk keduanya. Selain itu, Fox menyinggung soal wasit, menyebut bahwa “kadang wasit memang parah,” tapi ia merasa Green sering kali berlebihan dalam bereaksi terhadap keputusan wasit, terutama saat melakukan pelanggaran fisik.
Apakah Pernyataan De’Aaron Fox Tentang Draymond Green Ini Benar
Pernyataan Fox tentang Green memiliki dasar yang kuat jika dilihat dari rekam jejak Green di lapangan. Draymond Green, yang dikenal sebagai motor pertahanan Warriors dan membantu tim meraih empat gelar NBA, memang sering terlibat kontroversi karena sikapnya terhadap wasit. Musim lalu, ia menerima lima technical foul, menempatkannya di urutan kedua terbanyak di liga, dan dua flagrant foul, termasuk satu insiden terhadap Zach Edey dari Memphis Grizzlies. Dalam kariernya, Green telah mengumpulkan 202 technical foul, termasuk playoff, menurut data SportRadar. Ia juga pernah diskors pada playoff 2023 karena menginjak Sabonis dan pada 2016 karena akumulasi flagrant foul. Namun, Green juga punya pembelaan: sikapnya yang vokal sering dianggap sebagai bagian dari intensitas kompetitifnya, yang membuatnya menjadi Defensive Player of the Year 2017. Meski begitu, Fox tidak sepenuhnya salah, karena tindakan Green seperti memprotes wasit sambil bertingkah seolah tidak bersalah, seperti yang ia lakukan saat “menendang” Fox di playoff 2023, memang sering terlihat. Di sisi lain, Green mungkin melihat protesnya sebagai cara untuk membela timnya dan memengaruhi keputusan wasit.
Kesimpulan: De’Aaron Fox Sebutkan Draymond Green Pemain Banyak Ngeluh
Pernyataan De’Aaron Fox yang menyebut Draymond Green sebagai pemain paling banyak mengeluh di NBA mencerminkan rivalitas panjang dan pengalaman pribadinya di lapangan. Sebagai guard kunci Spurs, Fox memiliki otoritas untuk berbicara blak-blakan, terutama setelah bertemu Green dalam laga-laga sengit. Meski pernyataannya tentang Green ada benarnya, didukung oleh rekor technical foul dan insiden kontroversial Green, pandangan ini juga subjektif karena intensitas Green adalah bagian dari identitasnya sebagai pemain. Komentar Fox ini tidak hanya menambah panas rivalitas antara keduanya, tetapi juga mengingatkan bahwa dinamika emosi di lapangan adalah bagian dari pesona NBA. Dengan Warriors dan Spurs dijadwalkan bertemu pada Januari 2026, semua mata akan tertuju pada apakah Fox dan Green akan kembali memanaskan lapangan.