
Dewa United Berhasil Membangun Dinasti di IBL 2025. Dewa United Banten mencatatkan sejarah gemilang dengan meraih gelar juara Indonesian Basketball League (IBL) 2025, mengukuhkan posisi mereka sebagai kekuatan baru di basket Indonesia. Dalam final yang dramatis, mereka mengalahkan juara bertahan Pelita Jaya Jakarta dengan skor tipis 74-73 di laga penentuan, memenangkan seri final dengan agregat 2-1. Kemenangan ini menjadi gelar IBL pertama bagi Dewa United, sebuah tim yang baru berdiri pada 2020, dan menandai langkah awal menuju pembangunan dinasti di liga basket profesional Indonesia. Dengan skuat solid, manajemen profesional, dan ambisi besar, Dewa United kini menjadi sorotan. Artikel ini mengulas kunci sukses mereka, peran pemain kunci, dan visi untuk mempertahankan dominasi di masa depan.
Perjalanan Menuju Gelar
Musim IBL 2025 menjadi panggung bagi Dewa United untuk membuktikan potensi mereka. Dengan rekor 18-4 di musim reguler, mereka menunjukkan konsistensi dengan serangan produktif, mencetak rata-rata 92,6 poin per game, tertinggi di liga. Di babak playoff, mereka mengatasi RANS Simba Bogor dengan agregat 2-1, termasuk kemenangan telak 100-69 di laga pembuka semifinal. Final melawan Pelita Jaya menjadi ujian terberat, dengan kekalahan 94-77 di game pertama. Namun, Dewa United bangkit di game kedua dengan skor 80-75, sebelum memastikan gelar di game ketiga melalui performa heroik di kuarter akhir.
Kunci keberhasilan Dewa United terletak pada kombinasi pemain asing dan lokal yang seimbang. Pelatih Pablo Favarel berhasil memadukan talenta veteran seperti Arki Dikania Wisnu dan Kaleb Ramot Gemilang dengan pemain asing seperti Jordan Adams dan Joshua Ibarra. Strategi permainan cepat dan pertahanan agresif, dengan rata-rata 8,2 steal per game, memungkinkan mereka mengendalikan tempo dan memanfaatkan kesalahan lawan.
Peran Pemain Kunci
Jordan Adams menjadi pahlawan di laga final, mencetak 40 poin, delapan rebound, dan tiga steal, menjadikannya penggerak utama comeback Dewa United di kuarter terakhir. Joshua Ibarra, yang dinobatkan sebagai MVP Final IBL 2025, menyumbang double-double dengan 13 poin dan 13 rebound, menguasai paint dengan 68% akurasi tembakan. Arki Dikania Wisnu, mantan pemain Satria Muda, membawa pengalaman juara dengan rata-rata 10,4 poin dan 5,1 assist per game, memberikan stabilitas di lini tengah. Kapten tim Kaleb Ramot Gemilang juga mencatatkan rekor unik, memenangkan gelar IBL ketiganya setelah sukses bersama CLS Knights (2016) dan Stapac Jakarta (2019).
Pemain lokal seperti Dio Saputra dan Gelvis Solano menambah kedalaman skuat, dengan Solano mencatatkan 1,9 steal per game dan Saputra memberikan energi dari bangku cadangan. Kombinasi ini membuat Dewa United sulit dihentikan, terutama di momen krusial.
Visi Dinasti dan Tantangan ke Depan: Dewa United Berhasil Membangun Dinasti di IBL 2025
Keberhasilan Dewa United tidak hanya soal gelar, tetapi juga tentang fondasi untuk membangun dinasti. Presiden klub Michael Oliver Wellerz langsung menetapkan target ambisius untuk meraih gelar back-to-back di IBL 2026. Dengan manajemen profesional di bawah Tommy Hermawan Lo dan dukungan infrastruktur seperti Dewa United Arena, tim ini memiliki modal kuat untuk mempertahankan dominasi. Kolaborasi dengan Perbasi setempat untuk memasyarakatkan basket di Banten juga memperkuat basis penggemar, dengan kehadiran suporter meningkat 15% musim ini.
Namun, tantangan ke depan tidak kecil. Pelita Jaya, Satria Muda, dan Prawira Bandung tetap menjadi ancaman dengan tradisi juara mereka. Persaingan di IBL semakin ketat, dengan tim seperti RANS Simba Bogor yang terus memperkuat skuat. Dewa United juga perlu menjaga konsistensi pemain asing, yang kontraknya sering berubah setiap musim, serta mengembangkan talenta lokal seperti Radityo Wibowo untuk masa depan.
Kesimpulan: Dewa United Berhasil Membangun Dinasti di IBL 2025
Dewa United Banten telah mengukir sejarah dengan meraih gelar IBL 2025, sebuah pencapaian luar biasa untuk tim yang baru berusia lima tahun. Dengan performa gemilang Jordan Adams, kepemimpinan Joshua Ibarra, dan strategi cerdas Pablo Favarel, mereka berhasil mengalahkan Pelita Jaya dalam final yang dramatis. Gelar ini bukan hanya trofi, tetapi juga langkah awal menuju pembangunan dinasti di IBL. Dengan manajemen yang solid, skuat berimbang, dan ambisi untuk mempertahankan gelar, Dewa United telah menempatkan diri sebagai kekuatan baru di basket Indonesia. Tantangan ke depan akan menguji ketahanan mereka, tetapi kemenangan ini telah membuktikan bahwa “Anak Dewa” siap mendominasi untuk waktu yang lama.