Durant Menyebut Dirinya Sudah Kuasai Permainan. Kevin Durant baru-baru ini menyatakan dengan percaya diri bahwa ia merasa sudah menguasai permainan basket. Pernyataan ini muncul dalam sebuah wawancara panjang di mana bintang Houston Rockets itu membahas posisinya di antara legenda-legenda NBA. Di usia 37 tahun, Durant tetap tampil dominan, baru saja mencapai 31.000 poin karir dan menjadi pemain kedelapan dalam sejarah yang melakukannya. Ia menegaskan bahwa pengalaman panjangnya membuatnya bisa duduk di meja yang sama dengan nama-nama besar seperti Michael Jordan, Kobe Bryant, LeBron James, dan Larry Bird. BERITA OLAHRAGA
Pengalaman yang Membentuk Keyakinan: Durant Menyebut Dirinya Sudah Kuasai Permainan
Durant menjelaskan bahwa ia sudah melalui segala situasi di lapangan, dari tekanan playoff hingga cedera berat seperti robekan Achilles. Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang permainan, sehingga ia merasa sudah menguasai banyak aspek individu, terutama scoring dari berbagai posisi. Ia bisa berbicara secara mendalam tentang basket dengan para legenda, bukan karena membandingkan siapa lebih baik, tapi karena ia sudah berada di level yang sama. Keyakinan ini semakin kuat setelah pindah ke Rockets, di mana ia lebih vokal memimpin tim muda, membantu rekan seperti Alperen Sengun dan Reed Sheppard berkembang.
Performa Terkini yang Mendukung Pernyataan: Durant Menyebut Dirinya Sudah Kuasai Permainan
Musim ini, Durant terus membuktikan kata-katanya dengan aksi. Ia baru mencetak milestone 31.000 poin saat Rockets mengalahkan mantan timnya, dengan tembakan midrange khas yang tak terjaga. Efisiensinya tetap tinggi, sering mencetak poin dengan percaya diri meski usia tak lagi muda. Di Rockets, ia jadi pemimpin yang lebih terbuka berbicara, memberikan saran berdasarkan studi mendalam terhadap permainan. Ini membuat tim lebih nyaman, terutama saat menghadapi jadwal padat, dan Durant yakin pengalamannya jadi kunci untuk bantu Rockets bersaing di papan atas Konferensi Barat.
Dampak pada Tim dan Liga
Pernyataan Durant ini bukan sekadar omong besar, tapi mencerminkan mentalitas juara yang ia bawa ke Rockets. Dengan roster muda yang energik, kehadirannya memberikan stabilitas dan inspirasi. Ia lebih sering angkat bicara di locker room, sesuatu yang dulu ia lakukan lebih melalui aksi daripada kata-kata. Ini membantu tim mengatasi tantangan, seperti absennya beberapa pemain kunci. Di liga yang semakin didominasi talenta muda, Durant menunjukkan bahwa penguasaan permainan datang dari pengalaman dan kerja keras berkelanjutan, bukan hanya bakat semata.
Kesimpulan
Kevin Durant dengan tegas menyebut dirinya sudah menguasai permainan basket, didukung oleh karir panjang penuh prestasi dan pemahaman mendalam. Di Houston Rockets, ia tidak hanya scorer elite tapi juga mentor yang vokal bagi generasi baru. Pernyataan ini jadi pengingat bahwa di usia 37, Durant masih jadi ancaman besar, dengan potensi bawa timnya jauh di musim ini. Yang pasti, keyakinannya ini bukan tanpa dasar, melainkan hasil dari perjalanan luar biasa yang membuatnya layak duduk sejajar dengan yang terbaik sepanjang masa. Rockets beruntung memiliki pemain seperti ini di tengah persaingan ketat.