Jason Kidd Berbicara Mengenai Adaptasi Cooper Flagg di NBA. Pagi 27 Oktober 2025, setelah kemenangan meyakinkan Dallas Mavericks atas Toronto Raptors dengan skor 139-129 di American Airlines Center, sorotan utama jatuh pada Cooper Flagg, rookie berusia 18 tahun yang cetak 22 poin, empat rebound, dan empat assist di laga pertama musim reguler. Tapi yang bikin ramai adalah komentar pelatih Jason Kidd di konferensi pers pasca-laga: “Cooper sudah lulus setiap tes yang kami berikan. Kami ingin ia jadi perpanjangan dari tim, bukan beban—adaptasinya luar biasa cepat untuk anak seusianya.” Kidd, yang dikenal sebagai pelatih tangan besi sejak ambil alih Mavericks pada 2021, bicara panjang soal bagaimana Flagg, pick pertama draft musim panas lalu, cepat sesuaikan diri dengan ritme NBA. Ini bukan pujian kosong; Flagg sudah debut di Summer League dengan double-digit poin, dan kini rata-rata 14 poin per laga di awal musim. Bagi tim yang finis runner-up tahun lalu, adaptasi Flagg jadi kunci bangkit dari start lambat, terutama dengan Luka Doncic dan Kyrie Irving yang haus gelar ketiga. INFO CASINO
Adaptasi Awal Flagg yang Lebih Cepat dari Ekspektasi: Jason Kidd Berbicara Mengenai Adaptasi Cooper Flagg di NBA
Cooper Flagg tiba di Dallas seperti angin segar, langsung debut di laga pembuka lawan San Antonio Spurs dengan 12 poin dan 10 rebound—double-double pertama rookie musim ini. Kidd, yang bereksperimen masukkan Flagg ke posisi point guard di pramusim, bilang itu sengaja untuk “buat ia tidak nyaman, bukan untuk malukan”. Hasilnya? Flagg passing akurat 85 persen di debut, ciptakan tiga peluang untuk Doncic, meski shooting-nya masih 37 persen dari lapangan. Di laga Raptors, ia naik level: masuk dari bangku di kuarter kedua, langsung dunk satu tangan yang picu run 20-5 tim, dan steal pada Scottie Barnes yang berujung fast break Irving.
Ini adaptasi cepat untuk anak yang lulus SMA Mei lalu. Di Duke musim lalu, Flagg rata-rata 16 poin dan 8 rebound, tapi NBA tuntut lebih: defense switching, pick-and-roll kompleks, dan fisik brutal. Kidd soroti di media availability pasca-latihan 21 Oktober: “Ia belajar seperti spons—dari veterans seperti Luka dan Kyrie, ia ambil visi passing mereka.” Flagg sendiri santai: “Saya cuma main seperti di kampus, tapi skala lebih besar—Kidd bikin saya siap.” Start ini kontras dengan rookie lain seperti Zaccharie Risacher yang struggle di Hawks; Flagg plus-minus +15 per laga, tunjukkan ia sudah kontribusi positif meski turnover masih 2.3 per game.
Pendekatan Kidd dalam Membantu Flagg Beradaptasi: Jason Kidd Berbicara Mengenai Adaptasi Cooper Flagg di NBA
Jason Kidd, mantan MVP NBA yang paham transisi rookie, punya strategi khusus untuk Flagg. Di konferensi pers 16 Oktober, ia bilang: “Kami beri Cooper jawaban tes, tapi ia yang harus lulus—sejauh ini, ia pass setiap ujian.” Pendekatannya campur: eksperimen posisi point guard di Summer League untuk stretch kemampuan, tapi juga lindungi dengan rotasi menit 20-25 per laga agar hindari kelelahan. Kidd puji visi court Flagg: “Ia lihat celah seperti Luka, tapi dengan atletis remaja—itu kombinasi langka.”
Di post-practice 21 Oktober, Kidd dan Flagg bicara bareng media: pelatih tekankan “main sebagai dirinya sendiri, tanpa tekanan—ada Hall of Famers di sekitar, jadi ia fokus belajar.” Ini strategi pintar; Flagg tak dipaksa scorer utama, tapi hybrid forward-guard yang isi lubang PJ Washington cedera. Kidd juga libatkan veterans: Irving ajari handle tekanan, Doncic bagi tips eurostep. Hasilnya? Flagg menang 65 persen duel fisik musim ini, naik dari pramusim. Kidd akui tantangan: “NBA beda dari college—kecepatan, fisik, dan mental. Tapi Cooper punya etos kerja gila; ia latihan shooting sampai malam.” Pendekatan ini mirip saat Kidd kembangkan Doncic tahun pertama—fokus fondasi, bukan poin instan.
Dampak Adaptasi Flagg untuk Ambisi Gelar Mavericks
Adaptasi Flagg langsung beri dampak nyata bagi Mavericks. Di laga Raptors, dunk-nya kuarter ketiga ubah momentum dari tertinggal jadi unggul 15, dan assist-nya ke Irving sumbang 10 poin segmen itu. Tim kini rekor 1-0, naik ke posisi keenam Barat, dengan spacing lebih baik berkat tembakan tiga Flagg yang 33 persen akurat. Kidd bilang: “Ia perpanjangan kami—bantu Luka istirahat, Kyrie spacing, dan defense transisi.” Ini krusial karena Mavericks finis runner-up tahun lalu tapi kalah di final karena kurang kedalaman; Flagg isi itu, proyeksi 12 poin dan 7 rebound musim reguler.
Lebih luas, adaptasinya inspirasi skuad muda seperti Olivier-Maxence Prosper, yang bilang Flagg bikin latihan lebih intens. Di Barat yang ganas dengan Nuggets dan Thunder, Flagg bisa jadi X-factor playoff—seperti Tatum di tahun keduanya. Kidd soroti potensi: “Ia fit sempurna; tak ada tekanan, cuma peluang belajar dari yang terbaik.” Tapi tantangan ada: turnover Flagg masih tinggi, dan jadwal padat November bisa tes fisiknya. Jika adaptasi lanjut mulus, Mavericks target semifinal Barat lagi—Flagg bukan pengganti, tapi pelengkap untuk cincin pertama sejak 2011.
Kesimpulan
Komentar Jason Kidd soal adaptasi Cooper Flagg adalah campuran pujian dan strategi: dari start cepat dengan double-double debut hingga pendekatan pelatihan yang buat ia “lulus tes” tanpa tekanan, Flagg sudah jadi perpanjangan tim. Dampaknya jelas—energi baru untuk Mavericks yang haus gelar, dengan visi dan atletis yang lengkapi Doncic-Irving. Kidd, pelatih visioner, tahu ini proses panjang, tapi Flagg tunjukkan tanda-tanda bintang masa depan. Musim 2025/2026 baru dimulai, tapi adaptasi seperti ini bisa jadi fondasi juara—bagi Dallas, Flagg bukan rookie biasa; ia kunci mimpi panjang yang tertunda.