
Jerman Bantai Portugal di Final FIBA EuroBasket. FIBA EuroBasket 2025 mencapai puncaknya dengan final yang mengejutkan di Helsinki, Finlandia, pada 14 September 2025, di mana Jerman menggasak Portugal dengan skor telak 92-67. Kemenangan ini menandai gelar EuroBasket kedua Jerman sejak 1993, mengukuhkan mereka sebagai kekuatan baru di basket Eropa. Dipimpin oleh Dennis Schröder, Jerman menunjukkan dominasi yang luar biasa, sementara Portugal, meski tampil heroik sepanjang turnamen, tak mampu menahan laju Die Mannschaft. Bagaimana pertandingan ini berlangsung, dan siapa saja yang menjadi bintang di laga final ini? BERITA BOLA
Bagaimana Permainan Ini Berlangsung
Pertandingan final dimulai dengan intensitas tinggi, tetapi Jerman langsung mengambil kendali sejak kuarter pertama. Mereka memimpin 25-16 berkat pertahanan ketat dan transisi cepat yang dipimpin oleh Dennis Schröder. Jerman memanfaatkan keunggulan fisik mereka, terutama di paint, dengan Daniel Theis mendominasi rebound. Portugal, yang mengandalkan kecepatan dan tembakan tiga poin, sempat mencoba mengejar di kuarter kedua melalui aksi Neemias Queta, namun akurasi tembakan mereka menurun di bawah tekanan pertahanan Jerman.
Di babak kedua, Jerman semakin tak terbendung. Schröder dan Johannes Voigtmann memimpin serangan dengan pick-and-roll yang sulit dihentikan, sementara Moritz Wagner memanfaatkan mismatch di post untuk mencetak poin mudah. Portugal kesulitan menembus zona pertahanan Jerman, dan turnover mereka melonjak akibat pressing agresif. Pada kuarter ketiga, Jerman unggul hingga 20 poin, dan meski Portugal berusaha bangkit di kuarter akhir, keunggulan Jerman terlalu besar untuk dikejar. Skor akhir 92-67 mencerminkan dominasi total Jerman, dengan persentase tembakan mereka mencapai 52% dibandingkan 38% milik Portugal.
Pemain Siapa Saja Yang Bersinar di Pertandingan Ini
Dennis Schröder menjadi bintang utama Jerman, mencetak 28 poin, 7 assist, dan 4 steal, yang membuatnya dinobatkan sebagai MVP turnamen. Kecepatan dan kemampuan playmaking-nya mengacauk defense Portugal, terutama saat ia mencetak tiga tembakan tiga poin di kuarter kedua. Daniel Theis juga bersinar dengan double-double (16 poin, 10 rebound), mendominasi paint dan memblok dua tembakan penting. Johannes Voigtmann menambah 14 poin dan 6 assist, menunjukkan kemampuan serba bisanya sebagai forward modern.
Dari kubu Portugal, Neemias Queta berjuang keras dengan 18 poin dan 8 rebound, menjadi satu-satunya pemain yang konsisten menyerang pertahanan Jerman. Namun, guard utama Portugal, Diogo Brito, hanya mencetak 10 poin dengan akurasi tembakan rendah akibat penjagaan ketat dari Andreas Obst. Meski Portugal kalah, perjalanan mereka ke final sebagai tim underdog tetap patut diacungi jempol, dengan Queta menjadi simbol kebangkitan basket Portugal.
Tanggapan Para Penonton atas Pertandingan Ini
Reaksi penonton di Helsinki Arena dan penggemar di media sosial menunjukkan campuran kekaguman dan kekecewaan. Penggemar Jerman merayakan kemenangan ini dengan antusias, memuji Schröder dan tim atas permainan kolektif mereka. Banyak yang menyebut kemenangan ini sebagai bukti bahwa Jerman kini menjadi kekuatan besar setelah medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 dan emas Piala Dunia FIBA 2023. Di sisi lain, penggemar Portugal tetap bangga dengan perjalanan tim mereka, yang melampaui ekspektasi dengan mengalahkan tim seperti Kroasia dan Turki untuk mencapai final. Beberapa penonton netral mengkritik Portugal karena kurangnya variasi serangan, tetapi mayoritas memuji Jerman atas strategi yang matang dan eksekusi sempurna. Postingan di media sosial juga menyoroti sportivitas kedua tim, dengan pelukan antara Schröder dan Queta setelah laga menjadi momen yang banyak dibicarakan.
Kesimpulan: Jerman Bantai Portugal di Final FIBA EuroBasket
Kemenangan telak Jerman atas Portugal di final FIBA EuroBasket 2025 menegaskan status mereka sebagai raksasa baru di basket Eropa. Dengan permainan yang terorganisir, dipimpin oleh Dennis Schröder dan didukung Daniel Theis serta Johannes Voigtmann, Jerman menunjukkan dominasi yang sulit ditandingi. Portugal, meski kalah, patut bangga dengan perjuangan mereka sebagai tim kejutan. Reaksi penonton mencerminkan antusiasme atas kemenangan Jerman dan penghargaan untuk perjalanan Portugal. Gelar ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan strategi pelatih Gordon Herbert membuahkan hasil, menempatkan Jerman di puncak basket Eropa dan membuat mereka kandidat kuat untuk Olimpiade 2028.