
Kenapa Derik Queen Bisa Terkena Cedera di Summer League. NBA Summer League 2025 di Las Vegas menjadi panggung bagi rookie bintang basket New Orleans Pelicans, Derik Queen, untuk memamerkan bakat basketnya sebagai pick ke-13 pada NBA Draft 2025. Namun, kabar buruk menimpa ketika Queen mengalami cedera pergelangan tangan kiri dalam laga melawan Portland Trail Blazers pada 15 Juli 2025, yang memaksanya menjalani operasi untuk memperbaiki robekan ligamen scapholunate. Cedera ini memaksa Queen absen setidaknya 12 minggu, berpotensi melewatkan awal musim NBA 2025-26. Apa yang menyebabkan cedera ini, dan mengapa Summer League menjadi momen rawan bagi pemain muda seperti Queen? Artikel ini mengupas penyebab cedera Queen, dinamika Summer League, dan dampaknya bagi karier awalnya.
Latar Belakang Cedera Queen
Derik Queen, mantan bintang Maryland Terrapins, cedera saat berusaha merebut bola lepas dalam kemenangan 93-87 Pelicans atas Portland Trail Blazers. Insiden ini terjadi di kuarter ketiga, ketika Queen terjatuh dengan posisi tangan yang tidak wajar, menyebabkan robekan ligamen scapholunate di pergelangan tangan kirinya. Menurut laporan tim medis Pelicans, cedera ini cukup serius untuk memerlukan operasi yang dilakukan oleh Dr. Steven Shin di Los Angeles pada 18 Juli 2025.
Cedera ligamen scapholunate sering terjadi pada olahraga kontak tinggi seperti basket, terutama saat pemain terjatuh atau menerima tekanan kuat pada pergelangan tangan. Dalam kasus Queen, intensitas perebutan bola lepas, yang umum di Summer League, menjadi pemicu utama. Meski ia sempat melanjutkan permainan sebentar, nyeri yang memburuk memaksanya keluar lapangan. Sebelum cedera, Queen tampil gemilang dengan 17 poin, 10 rebound, dan tiga assist dalam 28 menit, mencatatkan double-double ketiganya di Summer League.
Dinamika Summer League yang Rawan Cedera
NBA Summer League dikenal sebagai ajang kompetitif bagi rookie dan pemain muda untuk membuktikan diri, tetapi juga memiliki risiko cedera yang tinggi. Pertandingan berlangsung dengan tempo cepat dan intensitas tinggi, sering kali melibatkan permainan fisik karena pemain berusaha menarik perhatian pelatih dan scout. Bagi Queen, yang merupakan center berbobot 245 pound, tekanan fisik di paint—terutama saat berebut rebound atau bola lepas—meningkatkan risiko cedera, terutama pada bagian tubuh seperti pergelangan tangan yang rentan saat terjatuh.
Selain itu, Summer League sering menjadi tantangan bagi rookie seperti Queen karena transisi dari basket perguruan tinggi ke level profesional. Di Maryland, Queen dikenal dengan kemampuan ofensifnya, mencatatkan rata-rata 16,5 poin dan 9 rebound per laga. Namun, di Summer League, ia menghadapi lawan yang lebih cepat dan kuat, yang memaksanya bermain lebih agresif. Transisi ini, dikombinasikan dengan jadwal padat Summer League (tiga laga dalam enam hari), dapat menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko cedera.
Faktor Fisik dan Teknik Bermain: Kenapa Derik Queen Bisa Terkena Cedera di Summer League
Gaya bermain Queen juga berkontribusi pada cederanya. Sebagai big man dengan tinggi 6 kaki 10 inci, Queen sering terlibat dalam situasi fisik di paint, seperti berebut rebound atau menghadapi kontak saat menyerang. Kemampuan ball-handling-nya yang luar biasa untuk ukuran center membuatnya sering bergerak dinamis, tetapi ini juga meningkatkan risiko terjatuh atau menerima tekanan pada sendi. Dalam laga melawan Portland, Queen mencoba merebut bola lepas dengan gerakan cepat, yang menyebabkan posisi tangan tidak ideal saat mendarat.
Beberapa analis menyoroti bahwa Queen perlu memperbaiki body language dan conditioning untuk mengurangi risiko cedera di masa depan. Meski ia tampil dominan dengan rata-rata 14 poin dan 11 rebound di Summer League, tingkat turnover-nya (4,5 per laga) menunjukkan perlunya adaptasi dalam pengambilan keputusan di situasi intens.
Dampak bagi Pelicans dan Karier Queen: Kenapa Derik Queen Bisa Terkena Cedera di Summer League
Cedera Queen menjadi pukulan bagi Pelicans, yang berharap ia menjadi pilar di frontcourt bersama Zion Williamson. Dengan timeline pemulihan 12 minggu, Queen berpotensi melewatkan kamp pelatihan dan laga pramusim di Australia melawan Melbourne United dan SE Melbourne Phoenix. Absennya Queen, ditambah cedera pemain lain seperti Trey Murphy dan Dejounte Murray, memaksa Pelicans mengandalkan Daniel Theis dan Larry Nance Jr. di awal musim.
Bagi Queen, cedera ini adalah tantangan awal dalam karier profesionalnya. Namun, dengan usia masih 20 tahun dan pengalaman pemulihan sukses dari pemain seperti Brandon Miller dan Bradley Beal yang mengalami cedera serupa, prospeknya tetap cerah.
Kesimpulan: Kenapa Derik Queen Bisa Terkena Cedera di Summer League
Cedera Derik Queen di NBA Summer League 2025 disebabkan oleh kombinasi intensitas tinggi Summer League, gaya bermain fisiknya sebagai center, dan insiden spesifik saat berebut bola lepas melawan Portland Trail Blazers. Robekan ligamen scapholunate di pergelangan tangan kirinya mencerminkan risiko yang melekat pada transisi rookie ke level profesional, diperparah oleh jadwal padat dan kontak fisik. Meski menjadi kemunduran, cedera ini memberikan pelajaran bagi Queen untuk memperbaiki conditioning dan pengambilan keputusan. Dengan dukungan tim medis Pelicans, Queen diharapkan kembali sebelum musim reguler dimulai, siap membuktikan potensinya sebagai salah satu big man paling menjanjikan di NBA.