
Kesalahan Umum Dalam Melakukan Shooting Basket. Shooting adalah keterampilan inti dalam bola basket, menentukan poin dan keberhasilan tim di lapangan, dari pertandingan jalanan hingga panggung NBA dan IBL musim 2024-2025. Tembakan yang akurat, baik jump shot, tiga poin, atau layup, menjadi sorotan di highlight viral, dengan bintang seperti Stephen Curry dan pemain lokal IBL menginspirasi penggemar per Juni 2025. Namun, banyak pemain, dari pemula hingga semi-profesional, sering melakukan kesalahan yang mengurangi akurasi dan efisiensi tembakan. Kesalahan ini bisa merugikan peluang kemenangan, terutama di momen krusial. Artikel ini mengupas kesalahan umum dalam shooting bola basket, dampaknya, dan solusi praktis berdasarkan wawasan terkini untuk menyempurnakan teknik Anda di lapangan.
Posisi Kaki yang Tidak Stabil: Kesalahan Umum Dalam Melakukan Shooting Basket
Salah satu kesalahan utama adalah posisi kaki yang buruk. Banyak pemain berdiri dengan kaki terlalu rapat, terlalu lebar, atau tidak sejajar dengan ring, mengganggu keseimbangan. Ini menyebabkan tembakan melenceng, terutama pada jump shot atau tiga poin. Pemula sering mengabaikan fondasi ini, fokus hanya pada tangan. Solusinya, posisikan kaki selebar bahu, dengan kaki dominan sedikit di depan, mengarah ke ring. Jaga lutut sedikit ditekuk untuk stabilitas. Drill “stance check” yang tren di tutorial YouTube Juni 2025 melibatkan berdiri di posisi tembak, melompat, dan memeriksa keseimbangan saat mendarat, dilakukan 50 kali per sesi.
Gerakan Tangan yang Salah
Teknik tangan sering bermasalah. Banyak pemain menggunakan telapak tangan untuk mendorong bola, bukan jari, mengurangi kontrol dan akurasi. Lainnya gagal menyelaraskan siku, menyebabkan tembakan miring ke kiri atau kanan. Ini umum pada tembakan jarak jauh, merusak persentase tiga poin. Untuk memperbaiki, gunakan tangan penuntun (guide hand) untuk menstabilkan bola, dan lepaskan dengan jari-jari tangan tembak, pastikan siku sejajar dengan tubuh dan mengarah ke ring. Latihan “finger flick” yang populer di kalangan pelatih NBA, dibagikan di X pada Mei 2025, melibatkan 100 tembakan dekat ring, fokus pada gerakan jari untuk sentuhan lembut.
Kurangnya Fokus pada Follow-Through
Follow-through, atau gerakan lanjutan tangan, sering diabaikan. Banyak pemain menghentikan gerakan tangan segera setelah melepaskan bola, tanpa mempertahankan posisi pergelangan tangan yang rileks dan mengarah ke ring. Ini mengurangi akurasi dan konsistensi, terutama pada tembakan tiga poin. Akibatnya, bola bisa melayang tak terarah atau gagal mencapai jarak optimal. Solusinya, pastikan tangan tembak membentuk “gooseneck” (pergelangan tangan tertekuk ke bawah) setelah tembakan, dengan jari menunjuk ke ring. Drill “follow-through freeze” yang tren di Dailymotion Juni 2025 mendorong pemain menahan posisi tangan 2-3 detik usai tembakan, dilakukan 50 kali per sesi untuk membangun kebiasaan.
Timing dan Ritme yang Buruk
Timing yang salah adalah kesalahan umum. Pemain sering terburu-buru, melepaskan tembakan sebelum tubuh seimbang, atau terlalu lambat, kehilangan momentum. Ini terlihat pada jump shot di bawah tekanan, menyebabkan tembakan pendek atau meleset. Ritme juga krusial—gerakan kaki, lutut, dan tangan harus sinkron. Untuk mengatasi, latih ritme dengan “catch-and-shoot drill”: tangkap bola dari rekan, atur kaki, tekuk lutut, dan tembak dalam satu gerakan mulus. Pelatih IBL, dalam wawancara Juni 202 aerodynamic5, menyarankan 100 tembakan per sesi, mulai dari jarak dekat, lalu mundur ke garis tiga poin, untuk menyempurnakan timing dan ritme.
Mengabaikan Fokus Visual: Kesalahan Umum Dalam Melakukan Shooting Basket
Banyak pemain salah mengarahkan pandangan. Alih-alih fokus pada ring—khususnya bagian belakang atau tengah—mereka menatap bola, papan, atau bahkan bek, mengacaukannya akurasi. Ini umum pada pemula di bawah tekanan, menyebabkan tembakan melenceng. Solusinya, latih mata untuk terkunci pada target sejak awal. Bidik bagian belakang ring untuk tembakan langsung atau kotak papan untuk bank shot. Drill “eye-lock” yang viral di media sosial Mei 2025 melibatkan menembak 50 bola sambil menjaga pandangan pada ring, bahkan saat mendribel, untuk membangun fokus visual yang kuat.
Kurangnya Latihan Konsisten
Konsistensi latihan sering diabaikan. Banyak pemain hanya menembak saat latihan tim, tanpa dedikasi harian, sehingga teknik shooting tidak terasah. Akibatnya, akurasi menurun di momen krusial, seperti tembakan tiga poin penentu kemenangan. Pemain NBA seperti Damian Lillard, yang catatan tembakannya dibahas di ESPN Juni 2025, menunjukkan pentingnya latihan rutin. Solusinya, lakukan drill harian: 100 tembakan dekat ring, 50 dari jarak menengah, dan 50 tiga poin. Tambahkan tekanan dengan timer atau simulasi bek untuk meniru situasi pertandingan, meningkatkan kepercayaan diri dan presisi.
Kesimpulan: Kesalahan Umum Dalam Melakukan Shooting Basket
Shooting dalam bola basket adalah keterampilan vital, namun kesalahan umum seperti posisi kaki tidak stabil, gerakan tangan salah, kurangnya follow-through, timing buruk, fokus visual lemah, dan minim latihan menghambat keberhasilan. Kesalahan ini mengurangi akurasi, merugikan peluang tim, terutama di laga ketat musim 2024-2025. Dengan solusi seperti drill keseimbangan, gerakan jari, follow-through, ritme, fokus visual, dan latihan rutin, pemain bisa memperbaiki teknik. Wawasan dari NBA, IBL, dan tren media sosial per Juni 2025 menegaskan pentingnya ketekunan. Atasi kesalahan ini, dan jadilah penembak andal yang mengubah jalannya pertandingan di lapangan!