
Kesalahan Umum saat Berlatih dengan Weighted Basketball. Weighted basketballs, atau bola basket berbeban, adalah alat latihan yang dirancang untuk bisa meningkatkan kekuatan, kontrol, dan akurasi tembakan pemain. Meskipun menjanjikan peningkatan performa, penggunaannya yang tidak tepat justru dapat menghambat perkembangan dan bahkan menyebabkan cedera. Penting bagi pemain dan pelatih untuk memahami kesalahan umum yang sering terjadi pada saat berlatih dengan weighted basketball dan bagaimana cara menghindarinya. BERITA LAINNYA
Menggunakan Bola yang Terlalu Berat
Kesalahan paling umum dan paling merugikan yang sering dilakukan pemain bola basket adalah menggunakan bola basket berbeban yang terlalu berat. Banyak pemain percaya bahwa semakin berat bola, semakin cepat mereka akan menjadi kuat. Namun, hal ini justru kontraproduktif. Mengangkat atau menembak bola yang terlalu berat memaksa otot-otot untuk bekerja di luar kapasitas normalnya, yang dapat menyebabkan ketegangan otot, cedera sendi, serta kelelahan dini.
Selain itu, bola yang terlalu berat akan secara drastis mengubah mekanika gerakan menembak, menggiring, atau mengumpan. Pemain akan cenderung mengkompensasi berat tambahan dengan mengubah form mereka, misalnya dengan menggunakan lebih banyak kekuatan tubuh bagian atas daripada kekuatan kaki saat menembak, atau dengan gerakan yang tidak wajar saat menggiring.
Kebiasaan buruk ini dapat terbawa saat kembali menggunakan bola standar, yang akhirnya merusak akurasi dan efisiensi gerakan yang telah dikembangkan. Untuk menghindarinya, mulailah dengan bola yang hanya sedikit lebih berat dari bola standar dan tingkatkan beban secara bertahap seiring dengan peningkatan kekuatan. Fokuslah pada mempertahankan form yang benar sepanjang latihan.
Mengabaikan Latihan Tanpa Menggunakan Weighted Basketball
Kesalahan fatal lainnya adalah terlalu fokus pada latihan dengan weighted basketball dan mengabaikan latihan dengan bola standar atau latihan tanpa bola sama sekali. Tujuan penggunaan weighted basketball adalah untuk membangun kekuatan yang kemudian dapat diterapkan pada gerakan cepat dan responsif dengan bola standar. Jika pemain hanya berlatih dengan weighted basketball, mereka mungkin akan menjadi kuat, akan tetapi kekuatan tersebut tidak akan optimal.
Penting untuk menciptakan keseimbangan dalam program latihan. Setelah sesi dengan weighted basketball, idealnya pemain harus beralih ke latihan dengan bola standar untuk mengintegrasikan kekuatan baru dengan kecepatan dan fluiditas gerakan. Misalnya, setelah melakukan shooting drills dengan weighted basketball, segera lakukan shooting drills yang sama persis dengan bola standar.
Hal yang satu ini akan membantu otak dan otot untuk menyesuaikan diri dengan berat bola yang berbeda dan memastikan bahwa peningkatan kekuatan benar-benar meningkatkan performa di lapangan. Selain itu, jangan lupakan latihan plyometric dan latihan kecepatan yang tidak melibatkan bola sama sekali, karena hal ini juga penting untuk pengembangan atletik secara keseluruhan.
Kurangnya Fokus pada Teknik yang Benar: Kesalahan Umum saat Berlatih dengan Weighted Basketball
Banyak pemain yang menggunakan weighted basketball tanpa memperhatikan detail teknik dan form yang benar. Mereka mungkin hanya berfokus pada “mengatasi” berat bola, tanpa memikirkan bagaimana gerakan mereka seharusnya dilakukan. Bola yang terlalu berat dapat mengacaukan form. Namun, bahkan dengan bola yang tepat, jika tidak ada perhatian pada detail seperti posisi siku, follow-through, atau dribbling rhythm, latihan tersebut tidak akan efektif dan justru akan merugikan.
Untuk menghindari ini, prioritaskan kualitas di atas kuantitas. Lakukan setiap repetisi dengan kesadaran penuh akan teknik yang benar. Gunakan cermin atau rekam diri Anda saat berlatih untuk memantau dan mengoreksi form. Libatkan pelatih yang berpengalaman untuk memberikan feedback dan bimbingan. Ingatlah bahwa tujuan dari weighted basketball adalah untuk memperkuat otot-otot yang digunakan dalam gerakan yang benar, bukan untuk mengubah atau merusak gerakan tersebut.