
Kevon Looney Mengalami Cedera di Bagian Lutut. Kevon Looney, center veteran New Orleans Pelicans yang baru bergabung musim panas lalu, kembali jadi berita buruk setelah tim mengonfirmasi cedera lutut kiri yang dialaminya. Pada 16 Oktober 2025, Pelicans umumkan bahwa Looney didiagnosis menderita proximal tibiofibular ligament sprain—cedera ligamen di bagian lutut yang ia dapatkan pada 5 Oktober selama latihan pramusim. Pemain berusia 29 tahun ini diprediksi absen 2-3 minggu, dengan evaluasi ulang sekitar 13 November, tepat saat musim reguler NBA 2025/2026 bergulir. Ini pukulan telak bagi Pelicans yang lagi bangun skuad kompetitif di Barat, di mana Looney diharapkan jadi pilar pertahanan di paint. Dengan pengalaman empat cincin juara dari masa lalunya, Looney bilang ia “siap hadapi ini sebagai tantangan”, tapi absennya berarti tim harus adaptasi cepat. Apa yang bikin cedera ini krusial? Dari kronologi kejadian hingga dampak tim, mari kita bedah tiga aspek utama yang bikin situasi Pelicans tambah pelik jelang musim baru. REVIEW FILM
Kronologi Cedera yang Datang di Saat Genting: Kevon Looney Mengalami Cedera di Bagian Lutut
Cedera Looney tak datang dari laga sengit, tapi justru saat persiapan paling krusial: latihan pramusim pada 5 Oktober. Saat itu, ia lagi tes rotasi di bawah pelatih Willie Green, fokus bangun chemistry dengan Zion Williamson dan Brandon Ingram. Looney, yang dikenal tangguh dengan rata-rata 7,2 rebound per laga musim lalu, tiba-tiba merasa ketidaknyamanan di lutut kiri setelah drill rebounding intensif. Tim langsung tarik ia dari sesi, dan scan MRI konfirmasi proximal tibiofibular ligament sprain—cedera ligamen di antara tulang tibia dan fibula yang sering terjadi pada atlet tinggi karena tekanan berulang di lutut.
Ini bukan cedera pertama Looney; ia pernah alami masalah serupa di bahu dan pergelangan kaki selama karier, tapi lutut ini terasa lebih personal karena ia baru pindah ke Pelicans dengan harapan besar. Green bilang “ini langkah preventif, Kevon sudah main 600 laga karir—tubuhnya butuh istirahat”. Operasi artroskopi minimal invasif dijadwalkan minggu ini untuk bersihkan jaringan rusak, prosedur yang biasanya pulih cepat tapi tetap curi waktu emas. Kronologi ini tunjukkan betapa rapuhnya offseason: Looney turun berat 4 kg untuk tingkatkan mobilitas, tapi satu gerakan salah bisa ubah rencana musim. Bagi ia, ini ujian ketangguhan—ia bilang “saya belajar dari masa lalu, ini cuma jeda singkat”.
Dampak bagi Pelicans yang Sudah Tipis di Paint: Kevon Looney Mengalami Cedera di Bagian Lutut
Absen Looney langsung bikin Pelicans pincang di posisi center, di mana kedalaman skuad mereka sudah jadi isu sejak musim lalu. Looney diharapkan jadi starter utama di belakang Daniel Theis, dengan tugas utama blok shot dan rebound—ia rata-rata 1,2 blok per laga karir. Tanpanya, Green harus andalkan Yves Missi, rookie yang masih mentah, atau rotasi Yves ke power forward, yang bikin pertahanan rentan lawan tim seperti Denver atau Minnesota. Pelicans, yang finis ke-12 Barat musim lalu, targetkan playoff tahun ini dengan tambahan Dejounte Murray, tapi absen Looney berarti hilang 20 menit solid di paint per laga.
Ini tambah tekanan bagi Williamson, yang lagi pulih dari hamstring, dan Ingram yang harus cover lebih banyak di offense. Data pramusim tunjukkan Pelicans kebobolan 12 poin lebih banyak per 100 possession tanpa Looney di lapangan. Green sudah rencanakan small ball lineup dengan menggunakan Herb Jones di center, tapi itu berisiko lawan paint dominan seperti Jokic. Dampak finansial juga ada: kontrak Looney senilai 8 juta euro per tahun jadi investasi yang tertunda, dan tim mungkin buru buyout atau trade untuk depth sementara. Situasi ini mirip Warriors dulu saat Looney absen—tim bertahan, tapi start musim lambat. Pelicans harus adaptasi cepat, atau mimpi Barat atas sirna sebelum mulai.
Rencana Pemulihan dan Harapan Jangka Panjang Looney
Looney tak mau cedera ini hentikan karirnya; ia sudah rencanakan rehab ketat pasca-operasi. Prosedur artroskopi biasanya pulih dalam 2-3 minggu untuk latihan ringan, enam minggu untuk kontak penuh—dokter tim optimis ia siap debut 13 November lawan tim Barat. Ia fokus sesi hydrotherapy dan latihan kekuatan lutut untuk bangun kestabilan, plus pilates untuk fleksibilitas—metode yang sukses ia pakai pasca-cedera bahu 2022. Looney bilang “saya target main 70 laga musim ini, ini cuma bump kecil”, tunjukkan mental juara dari empat cincinnya.
Jangka panjang, ini peluang bagi Looney evolusi peran: di usia 29, ia bisa geser ke role hybrid forward-center, kurangi beban lutut. Pelicans lihat ia sebagai pemimpin veteran—ia mentor Missi soal positioning, dan pulihnya bisa jadi katalisator skuad muda. Jika sukses, Looney bisa perpanjang kontrak 2027, tambah legacy di luar Warriors. Harapan ini realistis: sejarahnya tunjukkan ia selalu bangkit, seperti main 82 laga musim 2023 tanpa absen. Rencana ini beri tim napas—Green bilang “Kevon kembali lebih kuat, ini ujian buat kami semua”.
Kesimpulan
Cedera lutut Kevon Looney adalah badai awal bagi New Orleans Pelicans, tapi juga cerita ketangguhan seorang veteran. Dari kronologi genting di pramusim, dampak tipis di paint yang pelik, hingga rencana pemulihan yang optimis, semuanya tunjukkan NBA penuh rintangan tapi juga peluang. Di usia 29, Looney punya pengalaman untuk pulih cepat dan kontribusi besar—absen 2-3 minggu tak hancurkan musimnya, malah bisa bikin ia lebih bijak. Pelicans harus rotasi pintar di bawah Green, sementara Looney fokus rehab untuk comeback November. Musim 2025/2026 baru bergulir, dan dunia tunggu apakah cedera ini jadi turning point atau cuma gangguan kecil. Satu hal pasti: bakat Looney tak pudar, dan Pelicans butuh ia untuk mimpi playoff Barat.