
Mark Daigneault Sebut Tom Thibodeau Coach Hebat. Mark Daigneault, pelatih kepala Oklahoma City Thunder, baru saja ungkapkan kekagumannya terhadap Tom Thibodeau, mantan pelatih New York Knicks yang kini ambil jeda setahun. Pada sesi latihan Thunder tanggal 19 Oktober 2025, Daigneault sebut Thibodeau sebagai salah satu pelatih hebat yang ia kagumi, terutama karena sikap rendah hati sang veteran setelah dipecat dari Knicks musim panas lalu. Kunjungan Thibodeau ke pusat latihan Thunder di Oklahoma City jadi momen langka, di mana ia minta sendiri ikut sesi latihan untuk belajar dari Daigneault yang sedang bawa tim muda Thunder ke puncak Barat. Di usia 67 tahun, Thibodeau—dengan rekam jejak dua gelar pelatih terbaik NBA dan playoff konsisten—masih jadi inspirasi, meski kini ia santai bepergian dan amati pelatih muda. Pernyataan Daigneault ini, di tengah pra-musim NBA 2025/26 yang berakhir, tambah bumbu menarik jelang tip-off liga pada 22 Oktober. Bagi Daigneault, yang usia 39 tahun dan bawa Thunder ke final Barat tahun lalu, Thibodeau bukan cuma legenda; ia teladan soal ketekunan dan kerendahan hati. REVIEW FILM
Kunjungan Thibodeau ke Thunder yang Picu Pujian Daigneault: Mark Daigneault Sebut Tom Thibodeau Coach Hebat
Kunjungan Tom Thibodeau ke Oklahoma City awal pekan ini jadi sorotan utama bagi Daigneault. Thibodeau, yang dipecat Knicks setelah musim 2024/25 di mana tim capai semifinal Timur tapi kalah dramatis dari Celtics, minta sendiri datang ke latihan Thunder. “Dia bilang ingin lihat bagaimana kami jalani hari-hari, dan saya senang banget,” cerita Daigneault di konferensi pers pasca-latihan. Selama dua hari, Thibodeau duduk di pinggir lapangan, amati drill bertahan Thunder yang jadi senjata utama tim di bawah Daigneault. Ia bahkan bicara panjang dengan Isaiah Hartenstein, mantan pemain Knicks yang kini di Thunder, bagi tips soal rotasi. Daigneault terkesan karena Thibodeau tak datang sebagai tamu sombong; ia aktif tanya soal strategi Daigneault, seperti bagaimana poles Shai Gilgeous-Alexander jadi MVP kandidat. “Tom itu coach hebat karena selalu lapar belajar, meski sudah punya segalanya,” tambah Daigneault. Kunjungan ini mirip gap year Thibodeau: setelah 14 tahun latih di NBA, ia pilih istirahat daripada langsung ambil tim baru. Bagi Thunder, yang proyeksi 58 kemenangan musim ini, momen ini beri validasi—Daigneault, yang naik dari asisten ke head coach 2020, rasakan dukungan dari senior seperti Thibodeau. Ini juga ingatkan betapa NBA penuh koneksi; Thibodeau, yang bawa Bulls ke 60 kemenangan 2011, kini jadi mentor tak resmi bagi pelatih muda.
Kerendahan Hati Thibodeau yang Jadi Teladan Bagi Daigneault: Mark Daigneault Sebut Tom Thibodeau Coach Hebat
Yang paling bikin Daigneault kagum adalah kerendahan hati Thibodeau pasca-pecatan. “Humility-nya luar biasa. Dia tak pernah keluh kesah soal Knicks, malah fokus belajar dari orang lain,” kata Daigneault, yang lihat Thibodeau sebagai contoh bagaimana hadapi kegagalan. Thibodeau dipecat setelah Knicks raih 50 kemenangan tapi kalah play-in ketat, meski ia bangun tim dari nol dengan Jalen Brunson sebagai bintang. Banyak pelatih lain mungkin langsung cari kerja baru, tapi Thibodeau pilih gap year: bepergian ke berbagai kota, kunjungi latihan tim seperti Thunder, dan bahkan ikut seminar pelatih di Eropa. Daigneault, yang bawa Thunder ke rekor 57 kemenangan tahun lalu, bilang sikap ini inspirasi baginya saat hadapi tekanan Barat. “Saya belajar dari Tom bahwa coach hebat bukan yang menang terus, tapi yang bangkit lebih kuat.” Ini terlihat di karir Thibodeau: dari asisten di Houston 2003 yang bantu juara, ke head coach Timberwolves yang bawa play-in pertama 2022, hingga Knicks yang capai playoff tiga tahun berturut. Daigneault, yang tumbuh di era Thibodeau sebagai pemain di Providence, sering tiru gaya latihan intens Thibodeau—seperti drill bertahan 90 menit yang bikin Thunder punya rating defensif terbaik liga. Kerendahan hati ini tak cuma kata; Thibodeau bagi catatan pribadinya soal scouting lawan ke Daigneault, bantu Thunder siap hadapi Nuggets di pembuka musim.
Pengaruh Thibodeau di NBA dan Dampak pada Karir Daigneault
Pujian Daigneault ini angkat lagi nama Thibodeau di NBA, di mana ia sudah jadi legenda meski tak juara sebagai head coach. Dengan 548 kemenangan karir, Thibodeau punya rekor playoff 32-37, tapi konsistensinya tak tertandingi—setiap timnya capai 45 kemenangan minimal. Daigneault, yang disebut “next gen coach” oleh analis, lihat Thibodeau sebagai blueprint: fokus pemain muda seperti Chet Holmgren di Thunder mirip Thibodeau poles Julius Randle di Knicks. Dampaknya langsung terasa; setelah kunjungan, Daigneault tambah elemen latihan Thibodeau, seperti film study dua kali sehari, bikin Thunder lebih tajam di pra-musim. Bagi Daigneault, yang kontraknya habis 2027, pujian ini bisa buka pintu kolaborasi masa depan—mungkin Thibodeau jadi asisten atau mentor. Di NBA yang penuh perubahan, di mana pelatih seperti Nick Nurse pindah tim tiap dua tahun, sikap Thibodeau beri contoh kestabilan. Daigneault bilang, “Tom ajarin saya bahwa humility bikin coach tahan lama.” Ini relevan jelang musim: Thunder favorit Barat, Knicks rebuild tanpa Thibodeau, tapi warisan pelatih hebat seperti ia tetap hidup lewat generasi baru.
Kesimpulan
Mark Daigneault sebut Tom Thibodeau coach hebat karena kerendahan hati dan lapar belajar yang tak pudar, terutama terlihat di kunjungan ke Thunder. Dari teladan pasca-pecatan hingga pengaruh di NBA, Thibodeau jadi inspirasi bagi Daigneault yang siap bawa Thunder ke gelar. Musim 2025/26 dimulai besok, dan pujian ini tambah motivasi—bukti pelatih hebat tak cuma soal menang, tapi juga bagaimana bangun warisan. Bagi penggemar, ini pengingat NBA penuh cerita seperti ini: dari gap year ke comeback, dan Daigneault-Thibodeau jadi contoh indahnya. Thunder siap tempur, dan semangat Thibodeau pasti ikut menyertai.