Tanggapan Kevin Durant Usai Mengalami Dua Kekalahan. Start musim NBA 2025/26 yang pahit bagi Houston Rockets, dengan rekor 0-2 setelah dua kekalahan beruntun di kandang. Pada 22 Oktober, mereka kalah 108-112 dari Oklahoma City Thunder, diikuti kekalahan tipis 111-115 lawan Detroit Pistons tiga hari kemudian. Rekor ini bikin Rockets terjebak di posisi bawah Barat, kontras harapan tinggi pasca-trade besar Kevin Durant musim panas lalu. Durant, bintang baru Rockets yang cetak rata-rata 32 poin di dua laga, angkat suara jujur pasca-kekalahan kedua: “Semua orang kesal, dan saya suka energi seperti itu.” Di usia 37 tahun, Durant tetap jadi motor tim, tapi komentarnya soroti frustrasi kolektif yang bisa jadi katalisator. Malam ini, 26 Oktober 2025, saat Rockets istirahat jelang tandang ke Minnesota Timberwolves, tanggapannya ini jadi obat bagi penggemar yang khawatir—ingatkan bahwa musim panjang penuh peluang, dan kekalahan awal sering lahirkan tim lebih tangguh. INFO CASINO
Tanggapan Jujur Durant: Kesal tapi Optimis: Tanggapan Kevin Durant Usai Mengalami Dua Kekalahan
Kevin Durant tak segan ungkap apa yang dirasakan seluruh skuad pasca-kekalahan 111-115 lawan Pistons. Dengan 37 poin dari 18 tembakan lapangan, termasuk tiga angka akurat, Durant pimpin comeback kuarter keempat tapi gagal di detik akhir. “Semua orang pissed off, dan saya suka energi itu,” katanya di konferensi pasca-laga, suaranya tegas tapi tenang. Ia sebut frustrasi tim sebagai “bahan bakar” untuk perbaikan, bukan alasan menyerah. “Kami punya versatile lineup, tapi coach punya tugas berat atur semuanya,” tambahnya, soroti tantangan pelatih Ime Udoka dalam rotasi skuad baru.
Tanggapan ini kontras start buruk: lawan Thunder, Durant cetak 27 poin tapi turnover lima kali, sementara lawan Pistons, ia hampir triple-double dengan 37 poin, 10 rebound, dan delapan assist. “Saya masih cari keseimbangan: kapan ambil alih, kapan kasih ritme ke rekan,” ujarnya, akui isolasi berlebih di half-court. Di usia matang, Durant tunjukkan kepemimpinan: ia ajak tim diskusi di ruang ganti, fokus kesalahan turnover (18 total di dua laga) daripada salahkan individu. Penggemar Rockets apresiasi—postingannya di media sosial viral, dengan jutaan like yang sebut dia “veteran bijak.” Tanggapannya ini bukan keluhan, tapi panggilan aksi: energi kesal bisa ubah 0-2 jadi momentum, seperti Warriors dulu yang start lambat tapi juara.
Masalah Awal Musim: Chemistry dan Cedera yang Mengganggu: Tanggapan Kevin Durant Usai Mengalami Dua Kekalahan
Dua kekalahan ini ungkap retak awal musim Rockets, terutama chemistry skuad pasca-trade Durant dari Suns. Lawan Thunder, shooting tim cuma 42 persen, dengan 11 dari 32 tiga angka meleset—kelemahan perimeter yang bikin paint dikuasai lawan (52 poin). Durant dominan, tapi tanpa Kyrie Irving yang absen cedera pergelangan, bola stuck di tangannya, hasilkan assist rendah (21 per laga, ranking 25 liga). Lawan Pistons, run 12-2 di kuarter keempat hampir balikkan, tapi foul trouble Jalen Green (out 10 menit) dan turnover Quentin Grimes bikin runtuh.
Cedera tambah beban: Alperen Sengun sidelined lutut sejak pra-musim, paksa Daniel Gafford gandeng Dwight Powell di paint—mereka kalah rebound 48-42 di kedua laga. Rotasi Udoka, yang andalkan line-up kecil dengan Durant di power forward, bagus defensif (izinkan 110 poin rata-rata), tapi ofensif mandek di clutch time. Statistik: turnover 16.5 per laga, terburuk di Barat, dan poin dari bench cuma 28—kurang dari kompetitor seperti Nuggets. Masalah ini bukan baru: pra-musim tunjukkan adaptasi lambat Thompson (baru gabung), tapi Durant sebut, “Kami harus cepat belajar, musim tak tunggu.” Kekalahan ini jadi cermin: Rockets punya talenta, tapi chemistry butuh waktu, dan cedera bisa bikin start lebih panjang.
Harapan Bangkit: Fokus Udoka dan Jadwal yang Menguntungkan
Meski 0-2, Durant yakin Rockets bisa rebound cepat, dukung strategi Udoka yang fokus “pissed off energy” jadi motivasi. Pelatih sebut, “Kami belajar dari kekalahan, bukan hancur karena itu.” Harapan datang dari jadwal: setelah istirahat, tandang ke Timberwolves 29 Oktober—tim yang start 1-1—diikuti home lawan Hornets dan Pistons awal November, kesempatan ratakan rekor. Jika Irving pulih minggu depan, ofensif bisa ledak: pra-musim tunjukkan duo Durant-Green potensial 50 poin bersama.
Durant tekankan mental: “Saya suka tim yang kesal karena lapar menang.” Sejarah beri contoh: musim 2023/24, Rockets start 1-3 tapi finis 41-41, naik playoff. Statistik positif: Durant shooting 48 persen, dan defensif ranking 15 di poin lawan. Udoka rencana adjust: lebih banyak motion offense untuk kurangi isolasi, plus drill turnover untuk bench. Harapan ini realistis—jika menang dua laga depan, rekor 2-2 beri napas, dan energi kesal Durant ubah jadi api. Penggemar Rockets punya alasan optimis: di NBA, start buruk sering lahirkan cerita epik.
Kesimpulan
Tanggapan Kevin Durant usai dua kekalahan Rockets—kesal tapi penuh energi—jadi obat bagi tim yang start goyah di musim 2025/26. Dari masalah chemistry dan cedera hingga harapan bangkit lewat strategi Udoka, komentarnya wakili semangat veteran yang tak menyerah. Rekor 0-2 ini pelajaran dini, bukan akhir, dan dengan jadwal menguntungkan, Rockets siap ubah narasi. Durant tetap motor, dan “pissed off energy”-nya bisa bawa tim ke playoff lagi. Malam ini, saat istirahat, penggemar Houston punya pesan: musim panjang, dan Durant tahu caranya menang. Rockets tak jatuh—mereka siap lompat lebih tinggi.